Tajudin Arifin
INTELMEDIAUPDATE, BOGOR – Kepala Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor Tajudin Arifin, berikan penjelasan terkait adanya kejanggalan data realisasi anggaran Bonus Produksi Tahun 2019 Desa Purwabakti yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Dalam penjelasannya di Kantor Desa Purwabakti, Senin, (09/02/2021), Kembali menegaskan, Anggaran Rp220 juta yang dimaksud, awalnya memang untuk Belanja Modal Kendaraan Darat Bermotor.
“Karena sulitnya pengadaan kendaraan berplat nomor merah, ditambah kendaraan tersebut harus terdaftar di aset daerah yang prosesnya panjang, jadi saya beserta unsur pemerintahan desa mengadakan musyawarah mengalihkan anggaran tersebut ke kegiatan fisik ke jalan lingkungan Kampung Taneh Berem, TPT Kampung Panday dan jaling Kampung Cipamubutan,” kata Tajudin.
“Terkait yang ada di data realisasi, saya juga heran kenapa gak dirubah, padahal Sekdes sudah merubah dan melapokannya ke tingkat Kecamatan dan DPMD. Kalau seperti itu saya bisa bulan-bulanan dipertanyakan temen-temen wartawan dan LSM,” sambung dia.
Mendapat penjelasan Kepala Desa Purwabakti Tajudin, Aktivis Muda Pamijahan Fernando Abdillah Pertanyakan Kejelasan serta keabsahan data realisasi Bonus Produksi Tahun 2019 yang diberikan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor.”Saya sudah konfirmasi ke Kades dan mendapat penjelasan sudah ada perubahan data, namun yang diberikan DPMD Kabupaten Bogor berbeda atau belum merubahnya, berarti jika demikian DPMD memberikan infomasi hoaks,” tegas Fernando
“Saya bersama teman-teman aktivis lainnya diberikan data oleh DPMD, saat melakukan audiensi nengenai Bonus Produksi Tahun 2019 sekitar Bulan November 2020, lalu kita diberikan Data Digital Lapiran Realisasi Tahun 2019 Tersebut,” katanya.
Untuk menyingkronkan data tersebut dengan fakta di lapangan ternyata Fernando mendapatkan fakta yang berbeda.”Hal tersebut membuat kita bingung, jika demikian amat disayangkan dinas terkait menyimpan data yang sifatnya tidak benar atau data yang salah. Jika demikan, DPMD tidak Becus urusi penyimpanan Data Desa, ini adalah bentuk gagalnya DPMD Kabupaten Bogor nengurusi Desa Sebagai Leading Sektornya, ” imbuh dia.
Lebih lanjut, aktivis anti kemapanan ini mengatakan, pihaknya tidak tahu siapa yang benar dan salah, Pemdes kah atau data yang diberikan DPMD. “Amat disayangkan kejadian ini, dan jika memang benar data yang kita dapati dari DPMD merupakan data tidak benar, berarti DPMD nemberikan berita Hoak, hal tersebut sungguh tidak mencerminkan kejujuran dari DPMD Kabupaten Bogor akan keterbukaan informasi publik, dan telah menyebarkan Informasi Hoak,” ketusnya.
Terpisah, awak media mencoba konfirmasi ke DPMD Kabupaten Bogor melalui pesan singkat WhatsApp ke Sekdis DPMD Agus Putrono terkait data realisasi yang dianggap Hoak. Melalui pesan singkat Wa, Sekdis DPMD mempersilahkan untuk konfirmasi ke Kabid yang menangani Bonus Produksi. “Silahkan di konfirmasi ke bu Tika (Kabid yg menangani Bonus produksi), Kang Dian temuin bu Tika di Kantor DPMD ya, Biar dapat data yang jelas dan akurat,” tegas Agus.
Sampai berita ini diturunkan, Tika Kabid DPMD yang menangani Bonus Produksi tidak bisa dihubungi dan memberikan klarifikasi melalui pesan singkat WhatsApp. (DP)