INTELMEDIAUPDATE.COM – Dewan Pimpinan Daerah Mahasiswa Pancasila (Mapancas) Kota Bogor mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Bogor dalam mengeluarkan kebijakan ganjil-genap bagi kendaraan roda dua dan empat sebagaimana tertuang dalam surat edaran nomor 440/693-Huk.Ham. Fatholloh Fawait mengatakan ini merupakan upaya yang harus sama-sama disupport untuk terus menekan lajunya angka penularan covid-19 dikota Bogor.
“Pada prinsipnya kebijakan ini (Ganjil-genap) sangat kami apresiasi dan perlu kita support, ini sebuah langkah persuasif untuk mengurangi mobilitas masyarakat,” katanya. Dia juga mengatakan di tengah ditetapkannya Kota Bogor ke zona merah kembali, ini membuktikan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bogor belum efektif untuk menekan penyebaran virus yang saat ini sudah berusia 1 tahun di Indonesia ini.
Maka menurut nya langkah-langkah inovatif Forkopimda Kota Bogor yang sedianya akan dimulai tanggal 6 Februari harus juga dilengkapi dengan langkah-langkah displin masyarakat terhadap protokol kesehatan. Pihak nya pun berharap kebijakan ganjil-genap ini tidak hanya hangat di awal seperti kebijakan-kebijakan sebelum nya. “Kota Bogor Merah lagi, PPKM tak efektif,” ucapnya
“Jadi Forkopimda harus lebih kompak lagi dengan masyarakat. Mudah-mudahan suistaneble sampe menang melawan pandemi,” tambah pria yang akrab dipanggil Sihol ini
Namun, pihaknya menyesalkan kebijakan ganjil-genap yang diharapkan dapat meminimalisir mobilitas masyarakat ini ternodai dengan adegan Forkopimda yang mensosialisasikan kebijakannya dengan cara yang kurang etis dan membahayakan keselamatan para pimpinan daerah tersebut. “Ya sebenarnya sosialisasi terkait kebijakan pemkot tidak perlu diatas mobil yang sedang berjalan seperti itu. Ini kan membahayakan,” sesalnya
“Kurang etislah, kan masih banyak cara mensosialisasikan kebijakan yang etis dan tidak membahayakan,” imbuhnya. Apalagi menurut dia, ekarang video sosialisasi kebijakan ganjil-genap itu viral di sosial media. Dengan adegan kameramen yang tidur diatap mobil dan beberapa ajudan yang bergantungan. Dia berharap ini tidak terulang kembali oleh pimpinan kota Bogor yang seharusnya menjadi tauladan masyarakat. “What’s ever, ayo sama-sama kita disiplin prokes, pemuda siap bergandengan tangan,” tuntasnya. (*/red)