INTELMEDIAUPDATE.COM – Pemerintah Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka mendukung penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kabupaten Bogor untuk tahun 2022. Acara berlangsung di aula gedung serbaguna Kantor Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari Senin (1/2/2021).
Pada kesempatan tersebut, Bupati Bogor, Ade Yasin, dalam sambutannya sekilas mengingatkan kembali pada awal tahun 2020, tepatnya akhir bulan Januari sebelum merebaknya pandemi Covid-19, Forum Musrenbang masih diwarnai semangat memberikan usulan terkait kebutuhan wilayah untuk mewujudkan target kinerja daerah. Namun setelahnya, peraturan perundang-undangan mengharuskan pemerintah pusat, provinsi dan daerah secara serempak melakukan refocussing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 dalam hal kesehatan, pemulihan ekonomi dan jaring pengaman sosial. Berbagai rencana dan target pembangunan harus mengalami penyesuaian.
“Pemerintah DKI Jakarta batal memberikan dana bantuan keuangan yang sebelumnya rutin diberikan setiap tahun, pemerintah Provinsi Jawa Barat juga membatalkan seluruh bantuan keuangan, kecuali untuk pemulihan ekonomi dan kesehatan, dana alokasi khusus dari APBN pun dibatalkan, akibat dampak pandemi, baik pemerintah pusat, provinsi dan daerah mengalami kesulitan untuk menyelesaikan agenda pembangunan tahun 2020,” beber Bupati dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kasubbid Ketahanan Pangan dan Pertanian pada Bappeda Litbang Kabupaten Bogor, Endi Rohendi.
Menurut Bupati, ada beberapa indikator penting yang menggambarkan tantangan kondisi ekonomi makro daerahtahun 2021. Pertama, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor tahun 2020 mengalami minus 1,19 persen dari target 5,99 persen. Hal tersebut menggambarkan lesunya aktifitas ekonomi yang ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berhenti atau mengurangi produksi. Kedua, meningkatnya angka kemiskinan yaitu sebesar 7,69 persen dari target 6,78 persen. Ketiga, meningkatnya angka pengangguran yaitu 14,29 persen dari target 9,2 persen.
“Pembatasan kegiatan masyarakat menyebabkan lambatnya aktifitas ekonomi yang berdampak pada menurunnya pendapatan daerah, memasuki tahun 2021 pandemi belum mereda, kita optimis bahwa vaksinasi akan mampu mengendalikan penyebaran dan mempercepat pemulihan meski perlu waktu untuk benar-benar pulih, mengikuti arahan pemerintah pusat, pemerintah kabupaten bogor perlu menelaah kembali APBD 2021 untuk keperluan penanganan kesehatan, pelayanan sosial dan pemulihan ekonomi,” urainya lebih lanjut.
Tak hanya itu, masih menurut bupati, mengantisipasi terjadinya bencana alam dan non alam yang mungkin terjadi sewaktu-waktu juga perlu tetap dipertimbangkan sehingga visi misi jangka menengah di tahun 2022, diarahkan secara realistis dan selektif.
Mengakhiri sambutannya, ia meminta agar usulan yang diajukan benar-benar prioritas. Ia pun berpesan agar tetap optimis dan produktif serta menjaga kesehatan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, bersiap untuk menyukseskan program vaksinasi pemerintah.
Sementara itu, pihak kecamatan Cibinong melalui Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan tingkat kecamatan, Juarsih Haryani, mengatakan bahwa pagu indikatif kecamatan tersebut untuk tahun 2022 berkurang jika dibandingkan sebelumnya.
“Pagu indikatif kecamatan Cibinong untuk tahun 2022 adalah Rp 16.743.938.000,- tidak sebanyak jumlah pagu sebelumnya, pada musrenbang kali ini, usulan yang baru diajukan setelah Musrenbang tingkat kelurahan, tidak bisa di input kedalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), tapi wajib di rekapitulasi secara manual dan tetap turut di prioritaskan juga,” katanya usai acara kepada INTELMEDIA.
“Pengajuan usulan masih di dominasi sarana prasarana dan pendidikan,” pungkasnya.Berdasarkan pantauan di lokasi, Musrenbang tersebut menerapkan disiplin protokol kesehatan termasuk dengan membatasi jumlah pesertanya. Turut hadir pada acara, Wakil Ketua DPRD H.Agus Salim, pihak Polsek, Koramil, beberapa perwakilan instansi terkait, para Lurah, tokoh masyarakat dan agama. (Wandona)