CITEUREUP – Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dituding kubu Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang sedang memainkan playing victim (red. sikap seolah-olah berlagak sebagai seorang korban untuk berbagai alasan). Hal itu disampaikan Juru Bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad saat gelar jumpa pers di Desa Hambalang, Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor, Kamis (25/3/2021).
“SBY dan AHY sedang memainkan playing victim. Dan, SBY dan AHY juga telah melakukan tindakan-tindakan terhadap kader-kader Partai Demokrat di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi dengan memaksa kader menandatangani surat-surat pernyataan yang disertai dengan ancaman pemecatan,” kata Rahmad.
SBY dan AHY, sebutnya, juga telah membangun narasi yang menyesatkan, seperti menuduh Pemerintahan Presiden Jokowi atau istana terlibat, menuduh Moeldoko membeli Partai Demokrat.
“Pernyataan dan cara cara yang tidak bertanggung-jawab tersebut sungguh telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan di tengah tengah masyarakat,” katanya.
Sementara, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat versi KLB, Darmizal MS menyampaikan, AHY merupakan ketua umum yang tidak pernah mendaki.
“AHY merupakan ketua umum karena ‘Pepo’. Dia menjadi pemimpin tapi tak pernah mendaki. Dan, pasti lupa jalan turun,” sentilnya didepan pulughan wartawan yang menghadiri konfrensi pers.
Sebagaimana diketahui, dibawah komando AHY, Partai Demokrat mendulang 10.876.507 suara atau sebesar 7,77 persen. Kubu Partai Demokrat KLB Deli Serdang pun kini mempermasalahkan suara partai yang anjlok dibandingkan dengan perolehan suara pada Pemilu 2014 yang mencapai 10,9 persen atau 12.728.913 suara.
Kendati demikian, hal itu tidak menyurutkan langkah AHY di partai berlambang bintang Mercy tersebut. Pada Maret 2020, AHY terpilih secara aklamasi menjadi ketua umum Partai Demokrat menggantikan sang ayah melalui Kongres V Partai Demokrat. Dalam pidatonya usai terpilih, AHY menyatakan berambisi mengembalikan kejayaan Partai Demokrat dengan kembali menguasai kursi parlemen pada Pemilu 2024 mendatang.
Partai Demokrat yang diketuai oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menggelar jumpa pers di Kompleks Hambalang Sport Center, Kabupaten Bogor disebutkan Darmizal untuk mengenang proyek infrastruktur mangkrak di era Presiden SBY yang kini menjabat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Hal itu terjadi akibat kasus korupsi yang dilakukan sejumlah kadernya, termasuk Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. (Mishell)