BOGOR- Setahun Covid-19 mewabah, tak hanya kegiatan belajar mengajar (KBM) yang beralih melalui online dari rumah siswa didik. Namun, para guru pun secara bergantian juga memberlakukan work from home (WFH). Hal itu dilakukan demi mentaati penerapan protocol kesehatan terkait jaga jarak dan menghindari kerumunan. Demikian ungkap kepala sekolah SMA Bhakti Insani, Yusuf di di ruang kerjanya Jumat (26/03/21).
“Di masa pandemi Covid-19, para guru serba terbatas dalam KBM. Jadi, tidak 100 persen ke sekolah. Namun, meski demikian guru-guru sudah diarahkan untuk melakukan tugas pada siswanya secara virtual karena program belajar mengajar online masih diperpanjang hingga kini,” tuturnya.
Selain memberikan tugas belajar pada siswa, sambungnya, para guru terus memantau siswa melalui komunikasi pesan whatsapp juga medsos, seperti akun instagram guna menghindari hal- hal yang tidak diinginkan.
“Menyikapi KBM di virtual ada kekurangannya. Diantaranya para guru tidak bisa menjelaskan sepenuhnya lantaran sistem jarak jauh, sehingga para guru pun harus kerja keras menyesuaikan dengan kondisi di masa Corona,” paparnya.
Selaku kepala sekolah, ia berharap Covid-19 segera berakhir karena membuat keterbatasan belajar.
“Semakin tinggi masyarakat terkena Covid-19, kami tidak akan berani mengadakan belajar tatap muka sebelum adanya ijin dari pemerintah, seperti mulai kecamatan hingga kelurahan. Karena itulah, kami para guru ekstra kerja keras menciptakan siswa berkarakter melalui belajar sistem virtual, meskipun ada isu konon di bulan Juni memdatang bakal adanya KBM tatap muka secara bertahap. Kami tentunya akan mengikuti kebijakan pemerintah terkait,” tuntasnya. (Edi)