DENPASAR – Aktivis yang tergabung dalam Presidum Perhimpunan Nasional Aktivis (PENA) 98 dijadwalkan menggelar pertemuan dimulai hari ini, Jumat hingga Minggu (19-21/3/2021) di Denpasar, Bali.
“Pertemuan digelar untuk konsolidasi para aktivis 98 agar tidak tercerai-berai,” kata aktivis Pena 98 yang juga Ketua DPD Pospera Jabar, Teddy Risandi melalui sambungan telepon.
Pertemuan itu, sebutnya, untuk memperkuat komunitas aktivis yang dulu pernah melengserkan Rezim Orde Baru.
Dikatakannya, terhitung pukul 13.00 WIB hari ini, sudah hadir perwakilan aktivis 98 dari 27 provinsi. Selain itu, juga hadir Adian Napitupulu yang saat ini menjabat sebagai Sekjen Pena 98. Dalam pertemuan tersebut para aktivis 98, sebutnya, juga akan menentukan pola gerak. Aktivis 98, menurutnya merupakan pencetus reformasi, dan pengawal pemerintahan Jokowi.
“Kita akan tentukan polanya untuk menjaga gerbong demokrasi dan reformasi,” tuntasnya.
Sebagai informasi, aktivis 98 saat ini tersebar di banyak daerah. Berbeda dengan aktivis 66 yang melewati perjalanan sejarah banyak mendapat keitimewaan saat Orde Baru berkuasa, aktivis 98 sebaliknya, tidak mendapatkan kemudahan dari negara untuk menjadi pengusaha dan membangun konglomerasi.
Aktivis 98 adalah anomali dari sejarah Gerakan Mahasiswa pada umumnya. Mereka tidak punya pemimpin tunggal, dominasi pergerakan tidak di monopoli kampus negeri, bergerak hampir di 27 Propinsi. (Ernesto)