BOGOR – Anggota DPRD Jawa Barat, dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Bogor, Rudi Harsa Tanaya menyampaikan mendiang Taufiq Kiemas sebagai sosok negarawan yang berhasil melaksanakan peran mengawal konstitusi. Salah satu keberhasilan Kiemas adalah memasyarakatkan kembali empat pilar kehidupan berbangsa.
“Pembumian empat pilar ini, dulunya digagas oleh Taufiq Kiemas saat menjadi Ketua MPR. Mendiang gigih mendorong sosialisasi empat pilar pada seluruh lapisan masyarakat. Empat pilar berbangsa dan bernegara itu meliputi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Rudi Harsa saat gelar Sosialisasi 4 Pilar di Jalan Ahmad Yani II, No 4, Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (15/3/2021).
Dalam beberapa kesempatan, sambung Rudi, almarhum Taufiq Kiemas selalu menyampaikan empat pilar bangsa dan negara akan mengukuhkan rasa kebangsaan dan menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kiemas selalu mengatakan empat pilar sebagai kekuatan yang mengikat seluruh bangsa.
“Ide Kiemas untuk terus memasyarakatkan empat pilar ini mulai membuahkan hasil. Bahkan empat pilar menjadi jalan untuk semakin mensosialisasikan UUD 1945 di tengah masyarakat. Dia berhasil menjadikan empat pilar sebagai ikon sosial,” tuturnya didepan puluhan perwakilan warga dari enam kecamatan di Kota Bogor.
Dalam pemaparannya, anggota DPRD Jabar Rudi Harsa kembali mengingatkan kepada masyarakat agar selalu menjalankan pilar-pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Keempat prinsip ini merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan berkebangsaan kita,” tuntasnya.
Sebagai informasi, sebelum sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, bertempat di kediaman Rudi Harsa tanaya di Ciomas, Kabupaten Bogor, juga dilaksanakan santunan kepada para janda dan jompo. Pada kesempatan itu, anggota DPRD Jabar ini juga meminta doa agar bangsa ini terbebas dari Covid-19 serta mendoakan pendiri bangsa Ir Soekarno dan pencetus 4 Pilar Kebangsaan, almarhum Taufiq Kiemas. Serta, minta kepada pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan untuk memasukan pengenalan Pancasila dalam kurikulum sekolah.
“Miris sekali. Saat ini, diketahui masih banyak kaum milenial yang tidak hafal teks Pancasila, apalagi paham isi dari Pancasila tersebut,” pungkasnya. (Mishell)