INTELMEDIAUPDATE.COM – Beredar kabar dalam waktu dekat, rencana pengeboran (Drilling) sumur baru sumber panas Bumi Star Energy (SE) Geothermal Salak Pratama Ltd yang akan segera dimulai, menuai kritik dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Pamijahan dan meminta rencana pengeboran tersebut ditunda.
Kepada awak media, Ketua KNPI Kecamatan Pamijahan Rian Ahdiana khawatir seiring meningkat tajamnya kasus covid 19 sehingga akan menjadi klaster baru penyebaran virus covid 19. “Informasi ini membuat kekhawatiran terutama di wilayah ring 1 SE, driling yang melibatkan orang banyak ini akan menjadi klaster baru dan ini sangat berdampak ke wilayah ring 1,”kata Rian saat dijumpai digedung pemuda pamijahan, Jumat, (18/06/2021).
“Yang sangat penting adalah, kami belum memperoleh kajian amdal tentang pengeboran sumur tersebut, sehingga muncul kekhawatiran akan adanya dampak alam yang sangat luar biasa, seperti kerusakan lingkungan, serta krisis air, perlu diingat wilayah ring 1 SE sangat mengandalkan area hutan tersebut sebagai sumber kehidupan,”tegasnya.
Lebih lanjut, dalam waktu dekat dirinya beserta jajaran pengurus KNPI Kecamatan Pamijahan akan berkunjung ke Walhi untuk membatu mengadvokasi. “Kita tidak ingin hutan kita rusak, karna sangat berdampak langsung ke masyarakat,”tegasnya.
“Tidak hanya itu, kita juga akan soan ke Kepala Desa, terutama desa ring 1 SE untuk benar-benar melihat, mengkaji efek positif dan negatifnya,”pungkasnya.
Sebagai informasi, rencana titik informasi ringsatu (wilayah terdekat) 4 Desa yaitu, Desa Cibunian, Desa Purwabakti, Desa Ciasmara dan Desa Ciasihan.
Sementara itu, Humas Bumi Star Energy (SE) Geothermal Salak Pratama Ltd Iwan meminta pihak media hadir di acara sosialisasi pada Senin (21/06/2021) di Kantor Kecamatan Pamijahan. “Saya tidak dapat menjelaskan karena ada tenaga ahli yg akan menjelaskan,” singkatnya. (DP)
