Star Energi Gheothermal Salak Ltd Pastikan Aman, FP2LH Keukeuh Tolak Pengeboran Sumur Panas

INTELMEDIAUPDATE.COM – Adanya pernyataan kepastiaan keamanan terhadap dampak lingkungan melalui pemberitaan sebelumnya. Drillling di Pamijahan menuai Polemik, Meski pihak perusahaan Star Energi Gheothermal salak, Ltd sudah sosialisasi, Senin,(21/6/21) beberapa ormas dan tokoh pemuda di kecamatan pamijahan menolak rencana Pengeboran yang akan berlangsung ditahun 2021.

 

Di temui dikediamannya, Koordinator advokasi Forum Pemuda Peduli Lingkungan (FP2LH) Raka Abdillah mengatakan Rencana Drilling ada Postif dan ada Negativ, dan pernyataan tersebut berbahaya.

 

“ketika proyek pengeboran ini mulai dikerjakan dampak negatif yang mungkin terjadi yaitu pembukaan lahan yang mengakibatkan pengrusakan ekosistem, terjadinya gempa bumi minor (kecil) terjadinya amblesan tanah, longsor, dan pencemaran air”beber Raka yang merupakan warga asli purwabakti.

 

Lanjut Raka, tim FP2LH akan melakukan kajian dan bergerak untuk advokasi di ring satu diantaranya meliputi Desa Purwabakti,Desa Cibunian,Desa Ciasmara,Desa Ciasihan tentang dampak yang akan ditimbulkan.

 

Sebelumnya, Iwan Azof Manajer Komunikasi SEGS memastikan kegiatan drilling tersebut aman dan tidak berdampak ke masyarakat dan lingkungan. Menurutnya, Kegiatan sosialisasi hari ini guna membahas rencana kegiatan drilling yang akan dilakukan oleh SEGS guna menjaga pasokan uap lapangan salak. “Hal ini penting untuk mempertahankan produksi energi listrik Objek Vital Nasional (Obvitnas) PLTP Salak sebesar 377 MW yang disalurkan ke masyarakat dan dunia usaha,” beber dia.

 

Pelaksanaan kegiatan drilling sumur tambahan direncanakan akan mulai dikerjakan pada Juni 2021 hingga Januari 2022 mendatang. “Kami memastikan, kegiatan drilling tidak akan mempengaruhi kapasitas sumur air milik masyarakat ataupun menjadi penyebab gempa bumi karena lebar diameter selubung produksi sumur panas bumi hanya sekitar 17-27 cm dengan kedalaman 1,5 hingga 3 km dari permukaan,”kata Iwan azof.

 

Manajemen SEGS juga memastikan bahwa kegiatan drilling ini juga dilaksanakan dengan menerapkan SOP dan protokol kesehatan secara ketat guna menghindari penularan Covid-19 di kalangan pekerja.

 

“Kegiatan drilling ini juga akan membuka kesempatan usaha bagi masyarakat sekitar seperti supply bahan baku, penginapan hingga makanan,” tandasnya. (DP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *