KOTA BOGOR – Sejak dilaksanakannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, banyak keluhan yang disampaikan para ibu-ibu rumah tangga. Sebab, merebaknya pandemi Covid-19, ternyata juga disebut-sebut sangat berdampak, sehingga terpaksa merubah kebiasaan lama dengan pola hidup baru. Sebagaimana yang disampaikan Gina Ginanjar saat sampaikan curhanya kepada media online ini.
“Tentu saja berdampaklah, berlakunya PPKM Darurat. Kenapa? Soalnya, uang shopping kini menyusut dari sebelumnya. Kalau sebelumnya, bisa belanaja di mall, bisa makan di cafe. Kini tak lagi,” tukas istri pengusaha hotel yang bertempat tinggal di Nangewer, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (10/7/2021).
Sembari memperlihatkan mimik muka serius, Gina menambahkan, ia juga merasa prihatin karena kerap jadi tumpahan isi hati para ibu-ibu arisan dilingkungannya.
“PPKM Darurat ini, menjadi masalah baru buat para ibu-ibu. Sebab, tren suami sering pulang petang kini tak lagi dan berbalik di rumah terus. Jadi, potensi punya anak lagi lebih besar, dipicu PPKM Darurat dengan aturan work form home (WFH). Dan, banyak rekan-rekan ibu-ibu menyampaikan, lebih mudah ditemui tukang kredit, lantaran mereka tahu saat ini tak boleh keluar rumah,” tuturnya.
Keluhan senada juga disampaikan Rosida. Wanita yang bertempat tinggal di Tanah Sareal, Kota Bogor ini memprediksi PPKM Darurat akan berujung baby booming.
“Lha iya, jelas aja, karena setiap hari suami kerja bareng istri di rumah. Setelah selesai bekerja, bisa jadi ‘yang lain’ dikerjain. Itu kemungkinan besar bisa terjadi. Tapi, itu keluhan teman-teman saya lho. Hal lain, PPKM Darurat ini memang menyulitkan para ibu-ibu penyuka shoping. Jadi, adanya PPKM Darurat ini, para bapak bisa bahagia, karena uang shooping berkurang. Kalau saya sendiri sih, tipenya enggak suka shooping,” ucapnya.
Lain lagi dengan Astrid Lhizanda. Wanita yang bertempat tinggai di Sempur, Kota Bogor ini bertutur, PPKM Darurat membuat para emak-emak berpotensi pulang lewat tengah malam.
“Kejadian ini juga saya alami, belum lama ini saya dan suami dari klinik beberapa waktu malam lalu. Saat pulang, di semua lokasi disekat. Dan, penyekatan jalan baru dibuka diatas pukul 24.00 WIB. Ini membuat para emak-emak rawan pulang tengah malam. Khawatir nantinya akan ada sebutan baru ‘Emak-emak Pulang Malam’ gara-gara aturan PPKM Darurat. Selain itu, potensi terjadinya ledakan kehamilan juga memungkinkan terjadi. Itu karena, sang suami di rumah. Tapi, itu tak terjadi di saya, karena suami sibuk banget dengan pekerjaannya,” tuntasnya. (Nesto)