LEUWILIANG – Satu milyar satu desa atau disingkat samisade. Demikian program Pemeritah kabupaten (Pemkab) Bogor untuk sejahterakan desa. Tujuan mulianya, untukk mendorong pemulihan ekonomi, sekaligus mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) Desa. Hal itu disampaikan aktivis pemerhati kebijakan publik, Fernando.
“Tujuan mulianya patut diacungi jempol. Namun, jauh sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin sempat menyampaikan kekhawatiran soal kepala desa tidak mampu mengelola anggaran tersebut, sebagaimana yang pernah dwartakan dari merdeka.com. Sehingga, dalam upaya pemulihan ekonomi ini menjadi sia-sia,” ucap Fernando kepada awak media, baru-baru ini.
Keraguan Bupati Bogor, sebutnya, sangat beralasan meski setiap desa sebelumnya sudah dibekali bimbingan teknis dalam pelaksanaan program tersebut. Dan, kekhawatiran Bupati Bogor menurutnya cukup masuk akal jika dikaitkan dengan pengerjaan fasilitas umum, proyek pembangunan jalan di Desa Karacak.
“Jelas nampak dilapangan, sebulan selesai dikerjakan, kondisi hotmix jalan desa di RT 004/006 Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang sudah rusak. Hal itu tampak terlihat hotmix retak-retak dan mengelupas dibeberapa titik sampai terlihat dasar hotmix, serta pekerjaan TPT yang tidak dipasang ban terplester semen,” ujarnya.
Lebih lanjut, aktivis anti kemapanan mengaku tak habis pikir, dengan anggaran yang cukup besar sekitar Rp.361.255.000 untuk pekerjaan hotmix dengan volume 600 x 2.5 m x 0.03 cm. Pendapatnya, harusnya bisa dilakukan pekerjaan maksimal.
Terpisah, dikonfirmasi via pesan whatsapp, Kades Karacak Hj. Saonah menyampaikan akan memperbaiki hotmix yang rusak, menunggu pencairan anggaran selanjutnya 60 %.
“Ya kan belum beres baru 40 persen nanti di perbaiki ya,”kata Hj. Saonah. (DP)