Pengertian pemimpin adalah orang yang mengemban tugas dan tanggungjawab untuk memimpin dan bisa mempengaruhi orang yang dipimpinnya. Dengan menjadi seorang pemimpin berarti harus siap untuk pengayom rakyat. Artinya bukan hanya memimpin tetapi juga ikut ambil bagian dalam menyejahterakan rakyat.
Hal itu disampaikan Perwira Seksi (Pasi) Pers Kodim 0606 Suryakencana Kota Bogor, Mayor Inf TB Eka Purnama saat diwawancarai media online ini, Senin (20/12/2021). Disampaikannya, pemimpin adalah mereka yang dapat mengendalikan diri dan bekerja untuk menginspirasi orang lain. Bersinergi, melayani hingga memberdayakan tim akan memberikan kesempatan bagi tim untuk bertumbuh berdasarkan motivasi dan kerja keras mereka.
“Pemimpin juga harus supel dan harus menarik hati para bawahannya. Ucapan pemimpin adalah wujud perasaan yang dialami bawahannya dalam kehidupannya. Kepemimpinan di Indonesia tidak akan terlepas dari budaya timur yang mengutamakan kasih sayang dan kelembutan dengan tidak mengesampingkan ketegasan dan kebijakasanaan dalam membuat keputusan,” tukas Eka.
Kepemimpinan, sebutnya, adalah seni memotivasi sekelompok orang dalam bertindak untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan yang efektif didasarkan pada gagasan yang dikomunikasikan secara efektif kepada orang lain dengan cara melibatkan mereka untuk bertindak sesuai keinginan pemimpin. Seorang pemimpin menginspirasi orang lain untuk bertindak sekaligus mengarahkan cara mereka bertindak.
“Para pemimpin harus cukup menarik bagi orang, agar mereka mau mengikuti perintahnya. Pemimpin juga harus memiliki keterampilan berpikir kritis untuk mengetahui cara terbaik menggunakan sumber daya yang ada di organisasi atau perusahaan,” tuturnya.
“Fungsi manajemen yang telah diterapkan dalam sebuah organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya sosok pemimpin. Namun, keberadaan seorang pemimpin juga tidak menjamin tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien,”imbuhnya.
Agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien, lanjutnya, maka seorang pemimpin perlu menerapkan kepemimpinan secara baik dan benar. Kepemimpinan memegang peranan yang dominan, krusial, dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan prestasi kerja, baik pada tingkat individual, kelompok, dan organisasi.
Pada era dahulu, kepemimpinan akrab dikenal sebagai hubungan antara ‘bos’ dan ‘bawahan’. Dampaknya, menghadirkan status kekakuan, lantaran terhubung dalam strata dalam sebutan bos dan bawahan. Tak jarang sang bawahan merasa takut, segan, sungkan dan lain sebagainya yang akhirnya menciptakan jarak dan sekat.
“Berbeda dengan sekarang, seorang pemimpin dituntut untuk memberikan hasil pekerjaan yang baik dan tentu hasil pekerjaan tersebut sangat tergantung dari pencapaian tim di bawahnya. Hasil pekerjaan yang baik didapat melalui budaya dan proses kerja yang tepat, dalam sebuah tim. Maka kehadiran karakter dalam kepemimpinan menjadi kuncinya,” ungkapnya.
Dia juga merinci, peran seorang pemimpin saat ini semakin kompleks dan dinamis. Leader yang baik adalah mereka yang mampu menjalankan fungsi kepemimpin.
“Diantaranya, pertama, penetapan tujuan menjadi hal yang penting. Tujuan harus SMART (Specific, Measurable, Agreed, Realistic & Time limit). Sehingga seluruh anggota tim dapat dengan mudah memahaminya. kedua, pengaruh, tidak akan mencapai tujuan tersebut secara individu, melainkan harus melibatkan tim. Menurut John Maxwell “Leadership is influence, everything rises and falls on leadership,” keberhasilan kepemimpinan, sangat tergantung dari seberapa besar mampu mempengaruhi tim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,” ucapnya panjang lebar.
Ketiga, masih menurutnya, semangat, harus menggerakkan energi karyawan ke arah positif, ketika mereka mengomunikasikan ide. Berkomunikasilah dengan penuh pertimbangan dan warnai kerja sehari-hari dengan inspirasi dan energi positif.
Keempat, pemberdayaan, artinya adalah pengembangan kemampuan anggota tim untuk mampu melakukan pekerjaan lebih efektif dan efisien. Dimana anggota tim dapat merasakan “nilai tambah” dari pekerjaan yang mereka lakukan.
“Banyak figur yang menjadi contoh pemimpin-pemimpin yang dikagumi para anggotanya. Dalam kehidupan seorang muslim, tentu panutan kepemimpinan adalah Nabi Muhammad SAW, yaitu seorang Rosulullah, dengan kepemimpinannya mampu mengubah kebudayaan dan zaman. Berkat pengaruhnya, kita dapat merasakan keberadaban yang selalu ditanamkan beliau,” tukasnya.
Contoh lain, sambungnya, dari pemimpin yang menjadi panutan adalah Muhammad Al-fatih (Mehmed II), Mahatma Gandhi, Wiston Churchill, Soekarno, dan para tokoh terkenal lainnya. Mereka merupakan contoh pemimpin yang baik sepanjang masa. Terlepas bagaimana beliau memimpin anggotanya, bagaimana cara beliau untuk mengendalikan, dan mengoordinasi anggotanya.
“Pemimpin bukan hanya sekedar orang yang bisa disegani dan bisa mengendalikan orang lain. Namun mampu menjadi contoh dan teladan untuk anggotanya, serta membawa perubahan ke arah yang lebih baik,” tutupnya. (Nesto)