INTELMEDIAUPDATE.COM – Awali kunjungan kerja atau Saba Desa di Kecamatan Leuwisadeng, Bupati Bogor kunjungi Desa Wangunjaya meresmikan 17 unit pembangunan hunian tetap (huntap) untuk warga terdampak bencana pergeseran tanah yang terjadi 2020 lalu.
Pembangunan huntap ini merupakan janji dirinya, pada saat datang ke lokasi kejadian dan melihat rumah mereka yang hancur . “Ini janji kita untuk bangunkan huntap yang pernah terjadi longsor pada tahun lalu. Alhamdulillah saat ini sudah terbangun,” kata Ade Yasin, Kamis (03/02/2022).
Terkendala masalah tanah, pembangunan huntap sempat mengendap setengah tahun. Atas hibah tanah seluas 2.350 meter yang diberikan Kepala Desa Wangunjaya sehingga pembangunan huntap dapat terwujud.”Alhamdulillah, terimakasih kepada Kepala Desa Wangunjaya, Jaro Hanapi yang sudah memberikan hibah tanah untuk warganya,” tuturnya.
“Ini adalah kerjasama yang baik antara pemerintah desa dan pemerintah daerah supaya masyarakat yang tidak punya rumah karena bencana longsor itu mendapat kepastian,” imbuhnya.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), Ajat Rochmat Jatnika, menyampaikan pada tahun 2021, dengan waktu 3 bulan huntap selesai dibangun dengan total anggaran Rp 1,6 miliar.
“Ya dengan total anggaran 1,6 miliar itu tidak hanya 17 unit huntap saja, tapi juga dengan pembangunan jalan dan lainnya,”kata Ajat Rochmat Jatnika.
Ditempat yang sama, selain ucapan terimakasih dan rasa syukur atas bantuan Pemerintah Kabupaten Bogor kepada warga Desa Wangunjaya yang terdampak bencana longsor tahun lalu. Kepala Desa Wangunjaya, Hanapi, menyampaikan aspirasi masyarakatnya kepada orang nomor 1 di Kabupaten Bogor terkait adanya pergerakan tanah seluas 20 hektar yang sudah abrasi menutup kali bisa direalisasikan.
“Kami berharap, semoga tahun depan usulan masyarakat dusun 3 bisa direalisasikan, mengingat dampak dari pergerakan tanah seluas 20 hektar tersebut sangat menghawatirkan dan jika tidak segera diatasi bisa berdampak terhadap 3 desa,”ungkap Hanapi.
Masih menurut orang nomor 1 di Desa Wangunjaya ini sangat menghawatirkan, jika itu tidak segara disikapi, selain mengancam nyawa, kali tersebut untuk pertanian pun saat ini sudah tidak bisa difungsikan.(DP)