Warga Parungjambu : Apa Susahnya Sih Bangun JPO Rel Ganda KAI, Kami Suarakan Hak Kami!

KOTA BOGOR – Kemarin, Selasa (15/3/2022), Walikota Bima Arya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke jalan rusak akibat terdampak proyek rel ganda (double track) Bogor-Sukabumi di kawasan Stasiun Batutulis, Bogor Selatan.

Sidak tersebut dilakukan Bima Arya atas banyaknya aspirasi masyarakat yang sering melintasi jalan tersebut. Selain jalan rusak, Walikota Bogor itu menyampaikan agar ada akses Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) untuk mobilisasi warga.

Namun, warga yang berdomisili di tepi rel ganda, menyayangkan dalam surat Walikota bernomor 611.51/5632-PDPR, tertanggal 22 Oktober 2021 kepada Balai Teknik Perkeretapian tak mencatumkan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang menghubungkan warga RW 10 dan RW 20, Kp Pasirjambu, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan.

“Semestinya, Walikota Bima juga mengawal apa yang jadi aspirasi warga yang sebelumnya sudah memohonkan JPO RW 10 dan RW 20 dengan mengusulkan kepada PT KAI. Karena, yang kami ketahui dari surat kepada pihak Balai Teknik Perkeretaapian, tidak menyebutkan lokasi JPO di Parungjambu, Kelurahan Empang,” kata warga Parungjambu, Ella kepada media online ini, Rabu (16/3/2022).

Dia melanjutkan, warga setempat sangat berharap dibangunnya JPO karena jarak tempuh ke lintasan jalan dinilai jauh.

“Selain itu, agar anak sekolah tak telat, hingga rutinitas warga yang sebelumnya cukup berjalan kaki melewati rel, kini setelah dibangunnya rel ganda, tak harus memutar ke jalan yang lebih jauh,” imbuhnya.

Sementara, Wakil Walikota Dedie A Rachim saat dimintai komentarnya menyampaikan terkait JPO sudah dilakukan survey.

“Kalau tidak salah ajuan tersebut berdasarkan survey bersama. Karena. ada ketentuan jarak antar JPO yang tidak boleh terlalu berdekatan satu sama lain. Untuk teknisnya bisa kita ajukan setelah disurvey bersama. Bia koordinasi dengan lurah atau camat dulu,” sarannya.

Sementara, Camat Bogor Selatan Hidayatulah saat diminta komentarnya mengatakan, pihaknya akan lakukan koordinasi dengan Lurah Empang terkait aspirasi warga Kp Pasirjambu.

“Nanti akan dikomunikasikan dengan Lurah Empang. Sebelumnya, kami (Pemerintah Kecamatan Bogsel) sudah mengawal memperjuangkan jalan untuk warga. Terkait usulan JPO, nanti akan dikomunikasikan,” ucap Camat Bogsel.

Terpisah, aktivis 98, Eko Octa berkomentar, idealnya di setiap titip pertemuan jalan yang dilintasi rel ganda, dibangun JPO. Sebab, jika tidak, warga berpotensi bertaruh nyawa demi menyebrang dan memilih jalan terdekat yang sebelumnya sudah biasa dilintasi.

“Informasi yang saya himpun dari berbagai sumber, dioperasikannya rel ganda sebagai lajur kerata api nanti akan terjadi peningkatan frekuensi kereta api penumpang, dari 6 perjalanan mendatang menjadi 12 trip. Kemudian, frekuensi kereta api barang dari 2 trip menjadi 8 trip. Serta, meningkatkan jumlah rangkaian dari 6 menjadi 8 rangkaian serta meningkatnya kapasitas penumpang dari 2.844 orang per hari menjadi 5.688 orang per hari. Dan, kapasitas angkut barang dari 648 ton per hari menjadi 2.592 ton per hari,” tuturnya.

“Nah, artinya, Pemkot Bogor atau Walikota Bogor harus bijak mengusulkan JPO, termasuk fly over. Apa sih susahnya hanya sekedar bersurat ke PT KAI, dan hal lain yang dimohonkan warga tak merugikan negara. Jadi, idealnya Walikota Bima jangan kaku dengan kebijakan hanya sedikit titik JPO yang dimohonkan. Tapi, risetnya harusnya diselaraskan dengan titik pertemuan jalan sebelumnya, agar warga tak nekat menyebrang dan tak mempersulit aktivitas warga,” tandas Eko.

Sebagai informasi, dalam surat Walikota bernomor 611.51/5632-PDPR, tertanggal 22 Oktober 2021 kepada Balai Teknik Perkeretapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Barat disebutkan usulan lokasi perbaikan jalan yakni Jalan Raya Cipaku, Jalan TPU Dreded, jalan Layungsari, Jalan Empang-Pahlawan dan Jalan Gunung Gadung.

Selanjutnya, lokasi pembangunan JPO yang diusulkan Walikota Bima yakni JPO RT 04 RW 08 Kelurahan Batutulis, JPO RT 01 RW 09 Kelurahan Batutulis, JPO RW 03 RW 17 Kelurahan Cipaku, dan JPO RT 02 RW 05 Kelurahan Genteng. (Nesto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *