ILMEDIA – Kasus COVID-19, khususnya pada varian Omicron, belakangan ini mulai mengalami lonjakan. Puncak penyebarannya diprediksi akan terjadi pada Februari hingga Maret mendatang. Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto meminta Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor agar meningkatkan kesiagaan untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron ini.
“Puncak sebaran varian Omicron di Indonesia menurut para ahli akan terjadi pada Februari hingga Maret, jadi kita perlu mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk,” ujar Rudy dalam keterangan tertulis, Rabu (19/1/2022).
Rudy juga meminta, selain upaya pencegahan, fasilitas rumah sakit juga harus dipastikan kesiapannya. Hal ini untuk menangani kemungkinan adanya pasien yang membutuhkan perawatan.
Saat ini, tren kasus harian COVID-19 di Kabupaten Bogor terus menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data yang dirilis pemerintah melalui sistem New All Record (NAR), 42 kasus terbaru pada Selasa (18/1) didominasi warga beralamat Kabupaten Bogor. Tren peningkatan kasus bahkan sudah terjadi sejak 13 Januari dari yang berjumlah empat kasus per hari, menjadi 12 kasus per hari pada 15-16 Januari.
“Artinya ada lonjakan hingga 3 kali lipat hanya dalam waktu dua hari,” tambah Rudy. Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan dari seluruh kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor, baru satu yang terdeteksi sebagai varian Omicron. Pasien yang terinfeksi varian Omicron tersebut diderita oleh warga asal Kecamatan Dramaga pada 6 Januari 2022, namun kini statusnya sudah negatif.
Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor itu meminta agar semua elemen untuk meningkatkan kewaspadaan. Ia juga menyebut bahwa Pemkab Bogor tengah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level dua sejak 4 Januari.
Menurut Ade Yasin, ada sejumlah peraturan yang disesuaikan pada perpanjangan PPKM kali ini, khususnya mengenai regulasi penggunaan fasilitas publik yang kembali diperbolehkan untuk masyarakat umum. “Meski sudah diperbolehkan dibuka tapi tetap dilakukan pemeriksaan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Sehingga masyarakat pun akan lebih aman saat masuk ke area publik,” kata Ade Yasin. (red)