Kepala Puskesmas Bunar Ingatkan Masyarakat Bahaya Formalin

INTELMEDIA – Momen Bulan puasa kerap dimanfaatkan segelintir oknum, yang mencari untung melalui olahan pangan yang dijual belikan namun dicampur dengan bahan sejenis kimia yang berbahaya bagi kesehatan.

 

Masyarakat harus tahu ciri-ciri makanan yang kerap mengandung bahan sejenis kimia seperti Formalin. Seruan ini disampaikan oleh Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bunar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Rofiudin, karena rasa kekhawatiran dan kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat.

 

“Formalin itu sejenis cairan tidak berwarna, yang mudah larut dalam air maupun alkohol, yang digunakan untuk bahan perekat kayu lapis, desinfektan untuk peralatan rumah sakit dan pengawet mayat. Dan itu dilarang digunakan untuk pengawet pangan.” ungkap Rofiudin. Rabu (6/4/2022).

 

Lanjut Rofi sapaan akrabnya, formalin yang terkadang disalah gunakan oleh oknum-oknum pedagang demi meraup untung harus diperhatikan, dan masyarakat khususnya harus tahu ciri-ciri pangan yang mengandung formalin atau sejenisnya.

 

“Biasanya sih formalin itu digunakan untuk pengawet mie basah, tahu, ikan asin, ikan segar, dan daging ayam segar,” bebernya.

 

“Ciri-ciri mie basah berformalin itu tidak lengket dan tidak mudah putus, lebih mengkilat, baunya khas formalin dan bertahan lebih dari satu hari. Kalo tahu berformalin selain baunya khas formalin, tahunya tidak mudah hancur dan bertahan lebih dari satu hari juga, kalo untuk ikan asin dan daging, cirinya tidak dihinggapi lalat dan berbau formalin,” sambung Kapuas Bunar kepada wartawan.

 

Selain formalin, Iya juga membeberkan, ada bahan sejenis kimia lain yang juga sering digunakan untuk pangan yakin Borak, yang kerap digunakan pada makanan seperti bakso, cilok, lontong, dan kerupuk gendar. yang jika dikonsumsi bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, iritasi pada kulit dan mata, mual, dan sakit kepala. Bahkan jiga konsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan kegagalan sistem sirkulasi akut bahkan kematian.

 

“Ciri-ciri nya tekstur sangat kenyal, tidak lengket, tidak mudah putus. Kalo kerupuk rasanya terasa getir,” ujarnya.

Selain makanan, banyak juga bahan kimia yang digunakan untuk jenis minuman seperti Rhodamin B dan Methanil Yellow yang juga dilarang digunakan untuk bahan makanan maupun minuman.

“Untuk ciri-cirinya warna merah mencolok (Rhodamin B) atau kuning mencolok (Methanil Yellow) dan cenderung berpendar serta banyak memberikan titik-titik warna yang tidak merata. efeknya selain iritasi pada saluran pernapasan, jika dikonsumsi dalam jangka panjang bisa menyebabkan gangguan fungsi hati, kandungan kemih, hingga kanker,” tukasnya. (Dipidi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *