Oleh : Tubagus Agnia – _Jajaka Kota Bogor_
INTELMEDIAUPDATE.COM – Terhitung dari tanggal dilantiknya pada 20 April 2019, Bima Arya dan Dedie Rachim sudah melewati 3 tahun masa kepemimpinannya di Kota Bogor. Kecintaan masyarakat Kota Bogor terhadap pejabat daerahnya semakin muncul kala persoalan – persoalan yang sangat kompleks yang terjadi di Kota Bogor, perlahan dituntaskan oleh pasangan yang membawa tagline “Bogor Berlari” itu.
Dalam janji kampanyenya, Bima Arya – Dedie Rachim membawa 3 point utama yang tertuang dalam misinya yaitu pertama mewujudkan Kota Bogor yang sehat, kedua mewujudkan Kota Bogor yang cerdas, dan yang ketiga mewujudkan Kota Bogor yang sejahtera.
Lebih lanjut, Bima dan Dedie pernah memaparkan program pada misi pertama, kedua dan ketiga. Pertama, untuk mewujudkan kota sehat, pihaknya memiliki empat program didalamnya. Seperti Bogor Merenah, Bogor Samawa, Bogor Kesohor dan Abdi Bogor. Kedua, untuk misi mewujudkan Kota yang cerdas, pihaknya memiliki lima program unggulan. Seperti, kampungku bersih dan hijau, memberikan 50 beasiswa pelajar berprestasi pertama tahun, kemudian, pembangunan Museum atau City Galeri, revitalisasi perpustakaan Kota, layanan malam kelurahan dan festival seni dan helaran budaya yang rutin diadakan. Yang terakhir, untuk mewujudkan Bogor sebagai kota sejahtera pihaknya memiliki lima program unggulan. Seperti revitalisasi pasar tradisional, kampung wisata dan pusat kuliner disetiap kecamatan. Ada juga Mall layanan publik, membuka kesempatan kerja untuk 20 ribu warga kota Bogor dan memperbaiki moda transportasi massal yang belum tuntas.
Janji – janji tersebut masih tercatat dalam jejak digital yang ada, sehingga rangkaian perjalanan Bima – Dedie akan terus bisa diawasi oleh khalayak publik.
Kota Sehat
Di tahun pertama Bima – Dedie menjabat, Kota Bogor langsung menggeber program – program yang berkaitan dengan kesehatan dan berhasil mendapat penghargaan Kota Sehat dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Dengan penyerahan penghargaan tersebut, berarti Kota Bogor berhak menyandang predikat sebagai Kota Sehat. Bahkan pada tahun 2019, Kota Bogor menerima penghargaan tersebut dengan kategori Swastisaba Wistara, artinya Kota Bogor telah meraih penghargaan Kota Sehat pada kategori tertinggi. Seperti diketahui, pada tahun 2013 dan 2015 Kota Bogor meraih penghargaan Kota Sehat dalam kategori Padapa atau kategori terendah. Meningkat pada tahun 2017 meraih penghargaan dalam kategori Wiwerda. Tentu ini adalah nilai positif yang berhasil diraih oleh Bima Arya dan Dedie Rachim selaku pimpinan tertinggi Kota Bogor. Belum lagi, banyak venue olahraga yang dimanfaatkan dalam 3 tahun ke belakang, seperti Jogging track seputaran kebun raya, sempur, dan venue olahraga lain yang membuat masyarakat nyaman berolahraga. Walaupun dinilai belum maksimal karena dihantam pandemi. Satu hal yang juga menjadi rencana untuk mewujudkan kota sehat, GOR Pajajaran pun jadi arena selanjutnya yang akan direvitalisasi.
Kota Cerdas
Kota Bogor juga membawa gagasan Smart City dalam upaya membangun tatanan sosial masyarakatnya. Tahun 2021, Kota Bogor memborong gelar sekaligus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menggelar riset terkait Rating Transformasi Digital Indonesia (RTDI) dan Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2021. Hasilnya, ITB menetapkan Kota Bogor sebagai daerah yang berhasil memborong semua kategori, yakni sebanyak 10 kategori penghargaan. Pihak Pemkot Bogor mengatakan sudah menyusun Masterplan Smart City 2017-2021 di beberapa sektor. Seperti sektor governance (pemerintah) ada 6 program, ekonomi ada 7 program, branding 7 program, society 6 program, living 17 program dan environment (lingkungan) 13 program. Selanjutnya pada 2022 – 2027 akan disusun master plan Smart City dan master plan Pemerintahan Berbasis Elektronik atau e-goverment. Kota Cerdas yang digaungkan Bima – Dedie pada kampanyenya kini sudah banyak terealisasi. Termasuk juga dalam bidang transportasi publik. Sekarang masyarakat Kota Bogor sudah bisa menikmati fasilitas biskita yang terintegrasi. Menariknya, Biskita yang diluncurkan pada akkhir 2021 lalu adalah pengkonversian dari banyak angkot yang digadang-gadang menjadi penyebab kemacetan. Banyak sekali impact dari program integrasi transportasi publik ini.
Kota Sejahtera
Kota Bogor memiliki banyak sektor yang menopang perputaran ekonomi masyarakatnya. Dengan jumlah UMKM yang mencapai 23 ribu dan kurang lebih 700 koperasi yang tercatat, potensi dan eksistensinya tidak perlu diragukan lagi dalam memperkuat perekonomian masyarakat Kota Bogor. Melalui peningkatan mutu UMKM dan koperasi yang ada di Kota Bogor, tentu masyarakat bisa terus mengalami peningkatan kesejahteraannya secara otomatis. Dari sisi pelayanan publik, Kota Bogor berhasil menjalankan reformasi birokrasi dengan program besar yakni didirikannya Mall Pelayanan Publik. Masyarakat lebih mudah untuk mengakses dan mendapatkan pelayanan dari pemerintahan daerahnya.
Ada banyak hal positif yang dilakukan Bima Arya – Dedie Rachim dalam periodenya memimpin Kota Bogor. Pandemi yang juga menjadi kendala besar di 2 tahun kebelakang, dituntaskan dengan baik dengan berbagai macam kebijakan yang dilakukan. Seperti pemberlakuan ganjil genap, pembatasan jam malam, hingga ketegasan gugus tugas covid dalam pemberlakuan PSBB dan PPKM.
Kota Bogor sebagai kota yang terintegrasi langsung dengan DKI Jakarta, mengharuskan kota ini terus mengakselerasi kemajuan peradabannya. Banyak sektor yang harus terus dipertahankan dan dikembangkan untuk menata tatanan sosial Kota Bogor yang lebih baik. Bagaimanapun, tatanan sosial yang baik akan menghasilkan peradaban yang baik pula.(*)