INTELMEDIAUPDATE.COM – Pembangunan hunian tetap (huntap) untuk 3.000 rumah kepala keluarga korban dampak bencana banjir bandang dan longsor yang melanda di tiga kecamatan di wilayah Bogor Barat yaitu Kecamatan Nanggung, Cigudeg dan Sukajaya tahun 2020 lalu akan segera di mulai pembangunannya.
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan atau DPKPP Kabupaten Bogor menyebutkan 3.000 rumah kepala keluarga korban dampak bencana banjir bandang dan longsor, harus dipindahkan karena terisolasi dan kondisi tanah yang tidak memungkinkan ditempati serta rawan longsor susulan. Pemerintah Kabupaten Bogor akhirnya berupaya menyelesaikan bangunan huntap tersebut, tahun ini akan segera dimulai pembangunannya dan dipastikan selesai pada 2023.
“Perencanaan kegiatannya sudah ada, 467 unit dari Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) melalui BPBD. Selain itu, kita dari dana APBD Kabupaten 142 unit di Kecamatan Sukajaya di Desa Cisarua dan Cileuksa,” kata Kepala Bidang Perumahan DPKPP Kabupaten Bogor, Dede Armansyah, Jumat (13/05/2022).
Lanjut Dede, total kebutuhan pengungsi untuk Kecamatan Sukajaya dan Cigudeg 2 tahun lewat semenjak bencana membutuhkan kurang lebih 2500 unit rumah, serta di Kecamatan Nanggung yang harus bangun diperbaiki 1200 unit rumah.
“Hasil rakor bulan lalu kita diberikan arahan penanganan korban bencana harus selesai paling lambat 2023 artinya tahun depan harus ada progres mengingat kepala keluarga yang 3000 harus disegerakan dibangun huntap,” ungkapnya.
Untuk percepatan ditengah-tengah keterbatasan anggaran, Pemkab Bogor akan melakukan beberapa skema. Huntap yang berada di Cisarua akan melakukan pola relokasi dengan bantuan sosial (bansos) relokasi mandiri.
“Sebelum ini sudah dilakukan oleh BPBD. Jadi, ketika ada bencana alam yang rumahnya atau lokasinya dinyatakan rawan sehingga harus direlokasi kita akan berikan uangnya kepada mereka dan membangun rumahnya tapi lokasinya pun harus sudah mendapatkan keterangan dari Badan Geologi bahwa lokasinya dinyatakan aman,” jelasnya.
Skema swakelola antara DPKPP dengan kelompok masyarakat (pokmas) dijalankan di Kecamatan Sukajaya, sehingga nanti pokmas membangun sendiri atau mengundang kontraktor tapi dibawah kendali pokmas.
Mengingat daerah berlereng dan berbukit-bukit, untuk menghindari risiko longsor pekerjaan huntap di Kecamatan Sukajaya baru cut and fill lahan. “insya Allah bulan Juni akhir perataan tanah selesai dan di awal Juli kita sudah melakukan pembangunan huntap,”cetusnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bogor sudah selesai membangun 563 unit rumah di Kecamatan Cigudeg dan Sukajaya.
“Untuk data yang sudah terserap huntap sudah ada dua lokasi, yang pertama ada di Desa Urug Kecamatan Sukajaya sebanyak 358 itu sudah selesai, dan Desa Sukaraksa Kecamatan Cigudeg 205 unit, sehingga total dibangun unit rumah yang sudah dibangun 563 unit, dan akan dibangun saat ini di Cigudeg 467 ditambah Sukajaya 142 bahkan bisa lebih di dua kecamatan itu tahun ini,” katanya.
Melihat kemampuan anggaran, DPKPP akan mengupayakan skema relokasi mandiri, jika memungkinkan dari perubahan anggaran akan melaksanakan skema bantuan sosial (bansos).
Pemerintah akan membangun dua tipe huntap di dua kecamatan (Sukajaya & Cigudeg), sesuai dengan pola kebutuhan masing-masing.
“Untuk per unit rumah yang akan dibangun di Cigudeg yang dari BNPB itu bangunannya tipe 3×6 dengan anggaran yang diberikan 50 juta per rumah, tetapi anggaran tersebut belum termasuk plafon dan lantai keramik. Adapun untuk di Sukajaya kurang lebihnya 62 juta tapi itu plus bangunannya 40 meter persegi sudah berikut atap dan lain-lain, ” tandas Dede Armansyah.
Rencana pembangunan huntap ini disambut bahagia oleh Aisah, salah satu warga Desa Pasirmadang Kecamatan Sukajaya. Dirinya berharap, rumahnya segera dibangun kembali sesuai janji Pemerintah Kabupaten Bogor saat mengunjungi Banjir Bandang dan Longsor tahun 2020 di Sukajaya. (Dipidi)