Mengapa harus Anies Baswedan?

Tinggal bersisa satu tahun kurang, pemilihan presiden (pilpres) akan digelar, tepatnya pada 14 Februari mendatang. Saat ini, sejumlah tokoh sudah mulai digadang –gadang. Namun, dari sekian banyak nama, ada tiga sosok kandidat kuat yang kerap menempati posisi tiga besar di sejumlah survey. Mereka yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Ketiganya boleh dibilang punya peluang untuk nyapres. Namun, tetap terbuka bagi munculnya calon lain mengingat pendaftaran Pilpres masih  lima bulan lagi (19-okt – 25 Nop.  2023).

Dari tiga kandidat itu, nama Anies santer paling fenomenal. Anies saat ini menjadi pusat media dan massa. Apapun Fnies akan jadi berita. Dimanapun Anies berada selalu dikerubutin massa. Panggilan Presiden seringkali menggema. Saat ini, menjamur tim relawan Anies yang terus mengadakan deklarasi di berbagai daerah. Ini baik sebagai awal proses kampanye.

Tetapi, jika ingin gerakan para relawan ini efektif dan berbuah kemenangan mesti semua relawan itu terorganisir dan terkonsolidasikan kerjanya berbasis data survei. Relawan harus siap di tiap –tiap TPS untuk mengawal perolehan yang didapat. Karena dalam Pemilu 2024 di sinyalir ada unfairness  atau kecurangan yang dilakukan oleh kelompok yang tidak menyukai Anies jadi Presiden. Ini terbukti adanya usaha- usaha yang ingin menjegal Anies dengan berbagai cara, misalnya , kasus Formula E, membuka hutang Anies ke Publik dan membuat sayembara dengan menyiapkan sejumlah dana dalam jumlah besar untuk menjegal Anies , Oligarki-korporasi siap  menggelontorkan uang untuk itu.

Bagi para pendukung Anies, ada enam alasan kenapa Anies dianggap paling layak dan menjadi ekspektasi untuk memimpin negeri ini kedepan.

Pertama, Anies adalah seorang pemimpin yang sukses melanjutkan kebijakan dan program para pemimpin sebelumnya. Anies tidak hanya melanjutkan apa yang dimulai oleh pendahulunya, tapi juga mewujudkan apa yang menjadi mimpi dan janji pemimpin sebelumnya. LRT/MRT adalah program yang sudah dimulai dari zaman Gubernur Sutiyoso. Dilanjutkan oleh Fauzi Bowo, lalu Jokowi, kemudian Ahok.

Anies menuntaskan pekerjaan itu dan mengemasnya dalam program Jaklinko. Semua moda transportasi di Jakarta terkoneksi, berbiaya murah dan nyaman karena ada subsidi, banyak inovasi dan pembaharuan.

Anies juga mewujudkan janji Gubernur Sutiyoso, Fauzi Bowo dan Jokowi yang berencana membangun stadion untuk Persija. Anies bahkan merealisasikannya melampaui janji dan ekspektasi para gubernur sebelumnya.

Kedua, Anies adalah seorang pemimpin yang merangkul dan menyatukan. Dalam situasi sosial dan politik yang terbelah, pemimpin model Anies dibutuhkan. Kata Anies: “Kehebatan Indonesia bukan pada keragamannya dan kebhinnekaannya, sebab itu adalah anugerah. Kehebatan Indonesia terletak pada kesuksesannya menyatukan masyarakat yang beragam agama, etnis, golongan dan asal daerah. Itulah Bhinneka Tunggal Ika.”

Sebagai Gubernur DKI Jakarta, pada waktu itu, Anies merangkul semua pihak, baik pendukung maupun bukan pendukung. Anies mengumpulkan SDM yang dimiliki Jakarta untuk berkolaborasi membangun ibu kota. Dan ini dibuktikan dengan keterlibatan sejumlah pihak, termasuk yang berseberangan politik untuk diajak serta dalam pembangunan DKI.

Anies tegas bahwa setelah dilantik ia adalah pemimpin seluruh warga DKI. Dia bukan milik para pendukungnya saja, tapi milik seluruh warga Jakarta. Anies bersikap dan bertindak proporsional dan profesional.

Ketiga, ketegasan hukum. Kasus penyegelan pulau reklamasi adalah bukti nyata ketegasan Anies. Tiga belas pulau distop. Empat pulau yang terlanjur jadi, 65 persennya diambil oleh Pemprov DKI, dan 35 persen jadi milik pengembang. Ini aturan. Dan aturan mesti ditegakkan. Pengembang boleh membangun tanah yang 35 persen itu selama sesuai dengan aturan yang ada.

Keempat, aspek keadilan sosial menjadi spirit Anies membangun kota Jakarta. Ini nampak pada kebijakan Anies terkait Upah Minimum Propinsi (UMP ). Anies naikkan UMP cukup signifikan yang membuat buruh lega dan puas. Anies berikan pemahaman kepada para pengusaha untuk selalu bersikap adil kepada para buruh. Anies juga menerbitkan KJP Plus, membebaskan pajak bumi dan bangunan (PBB) untuk para pendidik dan keluarga pahlawan.

Kepada rumah-rumah ibadah: masjid, gereja, wihara, pura, dll, mendapatkan bantuan bulanan dari Pemprov DKI. Anies menyiapkan Rp11 miliar per tahun untuk memberi bantuan kepada rumah-rumah ibadah tersebut. Dari sini tampak sekali bahwa Anies adalah pemimpin yang adil, inklusif, pluralis dan toleran.

Anies juga ambil alih perusahaan air bersih dari perusahaan swasta dan dikelola oleh PT. PAM JAYA. Tujuannya agar air bersih bisa dinikmati warga Jakarta dengan biaya sangat murah karena disubsidi oleh Pemprov DKI. Anies sediakan Rp33,68 miliar untuk subsidi air bersih. Harga air bersih semula Rp32 ribu per meter kubik, sekarang menjadi Rp3.550-Rp4.900 per meter kubik setelah disubsidi.

Perhatian Anies kepada warga kelas bawah untuk menegaskan bahwa kehadirannya punya tanggungjawab untuk memastikan adanya kesetaraan dan keadilan bagi seluruh warga DKI.

Kelima, Anies punya cukup banyak prestasi yang diakui oleh lembaga-lembaga regional, nasional maupun internasional dengan sejumlah penghargaan. WTP berturut-turut dari BPK, tiga penghargaan dari KPK, penghargaan dari Mendagri, Menkominfo, Metro TV, dll.

Anies juga mendapat penghargaan dari lembaga International diantaranya dari TUMI (Transformative Urban Mobility Initiative). Anies dinobatkan oleh TUMI sebagai 21 Heroes. Selain dari TUMI, Anies juga mendapat banyak penghargaan dari lembaga-lembaga internasional yang lain. Anies masuk 100 intelektual publik dunia, 20 tokoh pembawa perubahan, 500 muslim paling berpengaruh, dll.

Soal penghargaan, tak terhitung lagi berapa banyak yang diterima Anies. Ini yang membedakan Anies dari yang lain, sekaligus membuat Anies sebagai kandidat presiden yang fenomenal. Anies telah berhasil membantu Presiden Jokowi untuk mengenalkan Indonesia, terutama Jakarta, kepada dunia Internasional.

Lima hal ini membuat Anies dianggap oleh masyarakat, terutama warga DKI yang telah merasakan langsung hasil kerjanya sebagai tokoh yang paling siap dan layak menjadi Presiden Indonesia kedepan, meneruskan Pak Jokowi. Anies diyakini mampu memenuhi ekspektasi rakyat untuk membawa masa depan Indonesia dengan penuh optimisme.

Pesan yang disampaikan dalam tulisan ini adalah “Pilihlah Calon Presiden dengan melihat rekam jejaknya. Sebab, track record tidak pernah bisa berbohong”.

Keenam, Tidak hanya tampilannya yang sederhana, Anies Baswedan juga diketahui memiliki mobil-mobil yang jauh dari kesan mewah. Anies memiliki berbagai mobil yang menjadi pilihan rakyat ketika mereka ingin membeli mobil. Untuk harga kendaraannya sendiri, yang paling mahal adalah senilai Rp450 Juta.

Mobil-mobil tersebut bahkan jarang diketahui oleh publik. Yang publik hanya tahu adalah  bahwa Anies Baswedan memiliki sebuah skuter

Selama ini, Anies Baswedan memiliki skuter Vespa tahun 1968 yang merupakan pemberian dari sang ayah. Vespa tersebut sering digunakan untuk berangkat ke sekolah sejak SMA. (*)

(Penulis : Akademisi, Dr Agus Surachman, SH, SP1)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *