INTELMEDIA – Terhitung sejak awal berdirinya pada 1950, Masyarakat Mahasiswa Bogor (MMB) kini sudah berusia 73 tahun. Jika diibaratkan umur manusia, tentu sudah sangat dewasa dan matang dalam perjalanan hidup.
MMB dulunya merupakan perkumpulan aktivis mahasiswa pada zamannya. Beberapa diantaranya ada yang pernah turun ke jalan berdemonstrasi di era 1966 hingga 1974. Kini, usia tak lagi muda. Hampir semua anggotanya terlihat telah memutih rambutnya.
Namun, soal semangat, masih tetap menyala-nyala. Masih tetap menyengat untuk meneriakan spirit kemanusiaan. Demikian disampaikan Sekretaris MMB, Suryana disela acara halalbihalal di salah satu café, di Jalan Padjajaran, Kota Bogor, pada Minggu (28/5/2023).
“MBB saat ini tercatat beranggotakan 150 orang. Namun, beberapa diantaranya tak dapat hadir di kegiatan halalbihalal karena ada yang sakit, dan ada yang sudah tiada sebelumnya. Meski begitu, soal semangat, kami tetap berkiprah di bidang sosial dan kemanusiaan. No politik,” kata pria berambut dan berjenggot putih ini.
Dia juga bertutur, MMB mula berdiri beranggotakan beberapa mahasiswa pada era-nya, dan hanya diikuti dari beberapa kampus.
“Karena, saat itu kampus di Bogor masih terbilang terbatas jumlahnya. Diantaranya, seperti IPB, Universitas Ibnu Khaldun (UIKa), Universitas Pakuan, dulu bernama Unbo dan Akademi Kimia Analis. Saya masuk MMB pada tahun 1976. Saya sendiri dari UIKa. Setiap tahunnya digelar silaturahmi dan milad. Anggota MMB yang termuda yakni Ferel Ivandi Hutagalung. Ia baru lulus kuliah, yang kebetulan juga saat ini (sudah) menjadi Ketua Umum MMB,” tutur Suryana yang menjabat Sekretaris MMB.
Pada kesempatan yang sama, salah satu anggota yang termuda yang juga Ketua MMB Ferel Ivandi Hutagalung menambahkan, MMB saat ini akan regenerasi denga bergabungnya beberapa pengurus baru usia muda.
“Saat ini MMB beranggotakan sejumlah birokrat, menteri, pengusaha yang sudah banyak berbakti untuk Indonesia. MMB saat ini tetap (berkipah) dalam pengabdian untuk Indonesia Raya. Diantaranya juga, bergiat dalam santunan anak yatim. Serta, memberikan pelatihan SDM,” ucap pria lulusan IPB ini.
Disela halalbihalal, Salah satu tokoh MMB, Yustika Baharsyah yang pernah menjabat Menteri Pertanian era kepemimpinan Soeharto dan menjadi Menteri Sosial pada masa BJ Habibie bertutur, meski tak lagi muda namun melakukan tugas kemanusiaan serta silaturahmi tak boleh terhenti.
“Saya merasa bahagia bisa berkumpul dengan teman-teman MMB. Saat ini saya sudah berusia 82 tahun. Tapi, senang bisa berkumpul bersama, bersilaturahmi dan melakukan sesuatu yang bermanfaat di bidang sosial,” tukasnya.
Salah satu aktivis KNPI, Mardesa Ethnosia yang saat itu hadir juga mengungkapkan rasa kekagumannya pada para senior yang masih terlihat semangat di usia senja.
“Mereka, para senior MMB jadi inspirasi saya. Dari pemaparan ketua MMB, mendatang bisa berkolaborasi untuk melakukan aksi nyata untuk kesejahteraan masyarakat Kota Bogor. Mudah-mudahan itu bisa berjalan lancar. Nantinya, saya juga akan mendiskusikan dengan kawan-kawan KNPI di Kota Bogor,” tuntas alumnus Universitas Pakuan. (Eko Octa)