INTELMEDIA – Setelah sebelumnya sempat terhenti saat Covid-19 silam, tradisi Ngumbah Tugu Kujang atau mencuci Tugu Kujang kini menjadi kegiatan tahunan bersamaan dengan Hari Jadi Bogor ke-541. Tugu Kujang yang berlokasi di pertigaan mulut Jalan Padjajaran dan Jalan Otista merupakan monumen yang menjadi simbol perlambang Kota Bogor. Bentuknya serupa dengan senjata pusaka asal suku Sunda.
Prosesi ngumbah atau mencuci Tugu Kujang, berakhir tepat pada hari ini, Rabu (14/6/2023), dimulai dari Jumat (9/6/2023) lalu. Lalu, apa makna Ngumbang Kujang ini bagi para Budayawan Kota Bogor?
“Alhamdulilah melalui gelaran Ngumbah Tugu Kujang ini bisa menjadi tempat bertemunya para budayawan Kota Bogor,” kata Budayawan Forum Komunikasi Indepeden (Forkin) E Kosasih atau yang akrab disapa Abah Jenggot.
Kepada pewarta ini, ia bertutur pencucian tugu setinggi kurang lebih 25 meter ini dilakukan setiap satu tahun sekali. Pencucian Tugu Kujang dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus pemanjat tebing.
“Tugu Kujang merupakan monumen yang menjadi simbol perlambang Kota Bogor. Bentuknya serupa dengan senjata pusaka asal suku Sunda,” tukasnya.
Abah Jenggot ini melanjutkan, sejarah pusaka atau senjata kujang sudah ada sejak abad ke-14 Masehi, yaitu pada masa pemerintahan Kerajaan Prabu Siliwangi yang berpusat di Bogor. Tugu Kujang, sambungnya, berdiri kokoh dan megah dengan ukuran tinggi sekitar 25 meter dan dibangun pada 4 mei 1982 pada masa Walikota Ahmad Sobana.
“Dibangun di atas lahan dengan luas 26 m x 23 m. Ornamen Kujang di atas tugu ini menghadap ke arah lokasi Istana Bogor berada. Dibagian bawah tugu tertulis dinu kiwari ngancik nu bihari seuja ayeuna sampeureun yang berarti apa yang dilakukan hari ini dan esok harus lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Tulisan tersebut berasal dari prasasti Lingga dan Batutulis Kerajaan Pajajaran yang dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja,” ucapnya menceritakan sejarah Tugu Kujang.
Pada kesempatan yang sama, Ketua MAC LMPI Bahtiar menyampaikan, momentum Ngumbah Kujang menyampaikan pesan moral agar generasi saat ini tak melupakan sejarah Bogor.
“Melalui Ngumbah Tugu Kujang ini, ada seibergi dengan para budayawan dan pemkot. Sangat luar biasa. Kami sangat mengapresiasi. Dan, ini menyampaikan pesan moral, agar kita tak putus dan tak melupakan sejarah Bogor,” tukasnya. (Eko Octa)