INTELMEDIA – Setiap akhir pekan, nyaris tak ada sebutan absen bagi Dr Agus Surachman bersilaturahmi bersama masyarakat. Kali ini, melalui kerja bakti bersama warga RT 03, RW 01, Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, pria yang juga bacaleg DPR RI Partai Ummat dari daerah Pemilihan Kota Bogor – Kabupaten Cianjur ini turut berpartisipasi.
Menggunakan celana pendek, dipadupadankan kaos berwarna putih, Agus terlihat semangat ikut mencabut rumput di lingkungan setempat dan membersihkan sampah yang menumpuk di saluran air bersama warga. Menurut Agus, spirit kerja bakti perlu terus dijaga, juga dilakoni. Sebab, merupakan kearifan lokal yang telah turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi.
“Kerja bakti merupakan salah satu dari kearifan lokal pribumi. Dalam kerja bakti tersimpan pesan yang sarat nilai edukasi. Dengan kerja bakti, ikatan keluarga kian tersambung, kesusahan yang dialami dapat terobati, karena dilakukan bersama-sama dengan senang hati,” kata pria yang juga dosen pasca sarjana salah satu perguruan tinggi swasta di Bogor ini, Minggu (21/6/2023).
Makna filosofi yang terkandung dalam kerja bakti, sebut Agus, sangat tinggi. Karena, kerja bakti sudah dicontohkan oleh para leluhur bangsa.
“Melakukan kerja bakti dalam segala aspek kehidupan dengan tujuan saling melengkapi dan berbagi. Sehingga pekerjaan yang awalnya tak mungkin teratasi, dapat terealisasi. Untuk itu, penting kiranya menjaga dan mengaplikasikan kerja bakti sebagai sebuah tradisi,” tukasnya sembari membasuh keringat disela kegiatan kerja bakti.
Dia berujar, kerja bakti juga merupakan salah satu perwujudan dari nilai gotong royong yang ada dalam Pancasila.
“Kerja bakti atau gotongroyong sejatinya merupakan tradisi yang sudah lama hadir di Indonesia. Gotong royong juga yang membuat warga Indonesia bisa bersatu dan bersama memerdekakan diri. Singkatnya, makna kerja bakti juga mengusung pesan moral persatuan dan kesatuan antar masyarakat,” tuturnya.
Masih menurut Agus, melalui kerja bakti manfaatnya yakni mewujudkan sifat kekeluargaan di antara satu sama lain. Terlebih ketika melakukan kerja bakti, masyarakat memiliki visi yang satu sama lain untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Selain itu, juga terjalin kerja sama dan kebersamaan karena adanya persatuan di antara warga lainnya. Juga, hadirnya kerukunan di antara warga membuat suasana kerja bakti menjadi lebih menyenangkan dan juga nyaman,” tuntasnya. (Nesto)