INTELMEDIA – Dewi Rahmawaty, demikian nama Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Dapil Tanahsareal, Kota Bogor dari PDI Perjuangan. Lagam berpolitik wanita yang juga Bendahara Pospera Jabar ini tak beda dengan sosok idolanya aktivis 98 pendiri Forkot, Adian Napitupulu. Ia memilih tampil sederhana dan pantang bersolek saat tampil di setiap acara resmi, juga saat bertemu warga.
Tentu dengan suatu alasan. Hal itu dilakukan, karena ia menolak disebut politisi pesolek. Mengenakan kaos dipadupandakan dengan celana jins pun jadi kesehariannya. Saat ini, ia juga mengemban tugas sebagai tim verifikasi Relawan Ganjar se Jawa Barat di Tim Pemenangan Relawan Pemilu PDI Perjuangan. .
“Merakyat itu adalah, saat kita tak beda dengan rakyat. Saat kita berpenampilan sederhana sama dengan rakyat. Saat kita, memiliki ketulusan hati, sama dengan rakyat. Rakyat tak boleh jadi obyek politisasi, hanya saat jelang pemilu. Tapi, harus dimuliakan sebagai sahabat keabadian kita,” kata Dewi diplomatis kepada media online ini, Selasa (6/6/2023).
Selain Adian, aktivis Pospera ini juga mengfigurkan sosok Soekarno. Dia menyebut Soekarno adalah lentera inspirasinya dalam berpolitik.
“Soekarno itu pencetus kemerdekaan. Arti merdeka kekinian itu, setiap kita yang terjun di politik harus memiliki niat memerdekakan rakyat pra sejahtera. Bukan merdeka sendiri bersama keluarga. Apalagi jika di politik, bersama keluarga. Dan, itu juga yang melatarbelakangi saya ingin meluruskan jalan sejarah selaras marwah reformasi, maju sebagai caleg PDI Perjuangan,” tuturnya.
“Dan, hari ini, bersamaan dengan Hari Lahir Sang Fajar, Bung Karno, saya kerap merefleksi diri, apakah saya sudah meniti jalan juang sebagaimana yang pernah dilakukan Bung Karno. Jika belum, saya selalu niatkan untuk menyempurnakan. Itu juga yang jadi alasan, saya memilih melakukan gerak senyap, tanpa mencitrakan diri,” tuntas wanita yang pernah menjadi model majalah Femina dan juga atlit Taekwondo ini.
(Eko Octa)