INTELMEDIA – Dimulai dari awal berdiri, siswa baru sekolah alam atau Pokjar OCTA (Orientasi Capai Cita) terus bertambah. Pokjar yang berlokasi di Mulyaharja, bekerjasama dengan Yayasan Nada Insan Mandiri, dan berdiri pada Agustus 2023 ini, kini memiliki 27 siswa didik yang terdiri dari Paket A, B dan C.
Dibesut oleh Nurhayati, Ojah, Kiki, serta Eko Okta, pokjar ini hadir menjadi jawaban siswa putus sekolah. Meski belum didukung fasilitas lengkap, pokjar yang membuka kegiatan belajar mengajar pada hari Sabtu dan Minggu tersebut menjadi pilihan beberapa pelajar untuk menjemput cita-citanya.
“Pokjar ini berdiri atas dasar swadaya, terdapat 9 guru yang bergabung di Pokjar OCTA ini. Enam diantaranya berlatarbelakang pendidikan S1, satu D3, dan dua SMA mengajar Paket A. Meski belum dilengkapi fasilitas lengkap, namun para siswa sangat menikmati dan fokus belajar,” kata salah satu staf pengajar, Anggi Suryani didampingi Kiki Ardesti pada Sabtu (26/8/2023).
Menggunakan konsep sekolah alam, pokjar ini menciptakan suasana belajar berbeda dengan sekolah reguler. Tanpa bangku dan meja, pokjar ini membolehkan siswanya belajar lesehan dengan santai. Pantauan pewarta, tak terlihat wajah tegang dari para siswa.
“Konsep belajar mengajar lesehan ini, diharapkan siswa tak kaku dan menciptakan suasana bak di rumah sendiri. Kalau haus, tinggal minum. Jika ada yang membawa cemilan, boleh ngemil,” imbuhnya.
Sementara, salah satu pengelola, Kiki Ardesti menambahkan, hadirnya pokjar tersebut bertujuan ingin ikut campur mensukseskan program pemerintah dalam pencerdasan anak bangsa.
“Pokjar ini merupakan ruang pengabdian. Kami berterimakasih kepada para guru yang sudah berkenan ikut terpanggil menjadi tutor. Semua siswa tak dikenakan pungutan. Gratis. Dan, harapan kami, juga doa kami, semoga kelak para siswa bisa meraih cita-citanya. Serta, para siswa tak terbebani harus memikirkan biaya. Karena di pokjar ini tak ada pemberlakuan seragam sekolah, hingga SPP. Sebagaimana moto kami, Pokjar Octa, asyiknya rame-rame,” tutup Kiki. (Nesto)
