Momentum Serangan Hamas

PADA saat pemerintahan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu sedang menghadapi demonstari dari  Rakyatnya yang tidak setuju akan diadakannya perubahan system peradilan,  yaitu  Netanyahu berencana memberikan kendali lebih banyak kepada politikus.

Sedangkan wewenang Mahkamah Agung dikerdilkan, karena hal itu, Israel disebut –sebut diambang perang saudara.  Dipihak lain sekutu baratnya Amarika, Jerman, inggris dan lain-lain sedang sibuk berperang melawan Rusia di Ukraina.

Serangan badai Al Aqsa dilakukan dengan tiba-tiba tetapi teorganisir dan rapi, sehngga membuat negeri Israel kocar-kacir banyak tentara dan sipil yang mati ditangan tentara Hamas. Israel sangat terkejut atas serangan mendadak tersebut,  Intelejen Mossad kebobolan. Pemerintah Israel telah lama bangga  dengan Mossad, yang dianggap sebagai organisasi mata-mata yang sangat canggih, fakta dibalik serangan mendadak Hamas ke Israel , membuat citra Mossad runtuh begitu saja.

Seperti diuraikan di atas, persatuan dan kesatuan bangsa Israel yang diguncang oleh Isue perpecahan bangsa yaitu yang pro kepada Benyamin Netanyahu yang sedang mengupayakan perombakan system peradilan yang akan menguntungkan Pemerintah telah  dengan kebanyakan rakyat yang menentangnya.

Menurut Netanyahu, reformasi peradilan adalah landasan dia untuk melajutkan pemerintahannya, Netanyahu beserta aliansi ekstrim kanannya bersikukuh untuk melakukan reformasi tersebut yang akan memperburuk system peradilan dan mempereteli kewenanga mahkamah agung dan menyerahkannya kepada politisi.

Disisi lain Amerika bersama sekutunya sedang habis-habisan membantu Ukraina berperang dengan Rusia, walaupun dengan bantuan yang maksimal tersebut, Ukraina malah semakin terpuruk dan terdesak terus.

Saking semangatnya mengirim bantuan senjata ke ukraina,senjata itu sebagian jatuh ketangan HAMAS dan dipakai untuk menyerang tentara Israel, hal ini membuat  seorang anggota kongres amerika serikat Marjor Taylor, mengungkapkan kekecewaannya karena senjata yang seharusnya untuk Ukrania telah jatuh ke tangan HAMAS .

Ditambah lagi Arab Saudi menegaskan bahwa Negara itu memberikan support kepada HAMAS. “Pemerintah Arab Saudiakan terus mendukung kemerdekaan Palestina “.

Masalah Internal dan eksternal Israel tersebut terbaca dengan baik oleh Hamas, untuk segera melancarkan AL AQSA FLOOD OPERATION , dan telah berhasil dengan baik,Dunia kembali disadarkan bahwa menghargai asprasi rakyat Palestina adalah sangat mendasar untuk menyelesaikan konflik tersebut.

( Penulis : Politisi Partai Ummat, Dr Agus Surachman)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *