Ada Kejanggalan dalam Pencairan Dana KIP SMPN 4 Leuwiliang

Bogor – Orang Tua Siswa SMPN 4 Leuwiliang yang menerima dana bantuan PIP atau yang lebih familiar KIP (Kartu Indonesia Pintar), merasa ada kejanggalan dalam pencairan dana KIP. Hal itu terungkap, ketika orang tua siswa menerima buku tabungan KIP dan melihat kejanggalan transaksi pencairan nya.

Menurut mereka, selama ini buku tabungan KIP ditahan oleh pihak sekolah dan baru dibagikan beserta uangnya. Setelah ramai diberitakan adanya dugaan penggelapan dana KIP.

“Iya, katanya sih rame diberitakan. Jadi, buku tabungan KIP dibagikan beserta uangnya saat pembagian raport, yang dibagikan Bu Suparti,” ucap salah satu orang tua murid kelas 8, inisial INT, kepada awak media di kediamannya, Senin (18/12/2023).

Dirinya mengungkapkan, dana KIP dibagikan Bu Suparti sebesar Rp.750 ribu. “Itu juga uang dipotong Bu Suparti 100 Ribu, gak tau untuk keperluan apa, dan 200 Ribu untuk acara jalan-jalan siswa. Saya juga menanyakan kartu ATM KIP anak saya kenapa gak dibagikan, dia bilang tidak ada di sekolah padahal dulu diminta sama kartunya,” ungkapnya.

Ia menceritakan, saat pembagian buku tabungan dan uang KIP, ia tidak sempat memeriksa buku tabungan.

Namun betapa terkejutnya saat tiba di rumah dan membuka buku rekeningnya, ternyata di situ tertera nominal uang sebesar Rp. 1.125.000, sedangkan uang yang di bagikan pihak sekolah hanya 750.000 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).

Dari data transaksi yang tercetak, pada tanggal 03 Oktober 2017 ada saldo 450.000, pada tanggal 23 September 2023 ada masuk dana sebesar 3.150.000, saldo 3.600.000, dan pada tanggal itu pula ada transaksi penarikan sebesar 2.475.000, saldo 1.125.000, kemudian ditanggal 27 Oktober 2023 terjadi transaksi penarikan sebesar 1.125.000 dan saldo 0.

Transaksi pada tanggal 23 September dan 27 Oktober 2023 ini tidak diketahui dilakukan oleh siapa, karena buku rekening baru diterima orang tua siswa pada tanggal 18 Desember 2023 dan hanya menerima uang yang dibagikan pihak sekolah sebesar Rp. 750.000.

Tidak hanya itu, juga terdapat orang tua siswa yang lain mengalami kejanggalan yang sama, sambil memperlihatkan buku tabungan yang baru dibagikan pihak sekolah kepada awak media.

Saat awak media meminta waktu untuk konfirmasi, Kepala Sekolah SMPN 4 Leuwiliang tidak bisa menemui dengan alasan ada kegiatan disekolah dengan pihak dinas.

“Maaf kami sedang ada kegiatan dengan dinas. Tolong kirim noreknya, Norek buku yang difoto,” pinta Kepala Sekolah SMPN 4 Leuwiliang, Juwaryah melalui pesan singkat WhatsApp.

Dikonfirmasi terpisah, Sekdis dan Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor bungkam.

Laporan : Dipidi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *