Ini Kata Politisi Partai Ummat Agus Surachman Terkait Performa Paslon Capres-Cawapres Nomor Urut 2

INTELMEDIA – Politisi Partai Ummat, Dr Agus Surachman menilai, konflik kepentingan yang terjadi pada Ketua MK Anwar Usman, paman Gibran Rakabuming Raka sekaligus Hakim Konstitusi yang mengabulkan Perkara No. 90 tersebut, bukan hanya melanggar kode etik dan perilaku Hakim. Tapi, sudah menodai demokrasi. Selain itu, juga merupakan bentuk intervensi dan manipulasi kekuasaan dalam putusan tersebut yang dilakukan secara telanjang dan terang benderang.

“Proses yang sudah dilakukan Mas Gibran, berserta pamannya, dan ayahnya tidak memakai tata cara yang baik, etis, menurut hukum yang berlaku. Kelihatan, hukum dikuasai penguasa,” kata pria yang juga dosen pasca sarjana salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) di Bogor, saat diwawancarai di kantornya, Tajur, Kota Bogor, Kamis (21/12/2023).

Dia berujar, MK dalam putusan Perkara No. 90 tersebut, merupakan bentuk Kolusi, Korupsi dan Nepotisme yang terang benderang terjadi. Perkoncoan dan nepotisme yang dilakukan penguasa, sebutnya, terkesan kuat untuk kepentingan keluarga dan bukan kepentingan bangsa. Dan, itu dinilainya merupakan bentuk perusakan pada  demokrasi dan hukum di Indonesia yang tidak bisa dibiarkan.

“Putusan MK tersebut sangat memberikan keistimewaan kepada Mas Gibran mendaftar menjadi calon wakil presiden. Karena, sebelumnya, tidak bisa jadi cawapres, karena usia belum cukup,” tutur Caleg DPR RI, Partai Ummat dari Dapil Kota Bogor – Kabupaten Cianjur,

Terkait debat capres pertama. Agus berpedapat, masing-masing capres terlihat saling menyerang.

“Kelihatannya Prabowo tak bisa menguasai diri, dan kelihatan mau berkuasa. Kemarahan Prabowo di debat capres pertama, sangat temperamental dan tak bisa menguasai diri di ruang public saat ditonton banyak orang. Dan, debatnya tak lagi bicara gagasan, tapi menyerang pribadi,” imbuh Agus.

Masih menurutnya menyoroti debat capres pertama, masyarakat Indonesia adalah saksi bagaimana para capres mampu menarasikan gagasan dan rekam jejaknya dalam debat semalam.

“Capres Nomor Urut 2, Prabowo terlihat gagap dan emosional dalam menanggapi pertanyaan dari Anies Baswedan. Belum jadi aja udah terlihat temperamen, bagaimana nanti menerima kritikan dari masyarakat,” jelas Agus.

Ia menambahkan banyak blunder yang dilakukan oleh capres nomor urut 2, selain emosional juga terlihat dilematis. Ketika mendapat pertanyaan masalah HAM yang selalu melekat pada Prabowo dan masalah pelanggaran Etik di Mahkamah Konstitusi (MK) dan masih banyak masalah lainnya.

“Prabowo gagap menjawab isu-isu krusial yang dipertanyakan oleh capres lain, seperti masalah HAM yang selalu melekat dan pelanggaran etik oleh MK dalam meloloskan cawapresnya,” tuntasnya. (Kiki Ardesti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *