Anggota DPR PDI Perjuangan Masinton, Adian dan Aria Bima Temui Pendemo di Depan Gedung DPR

INTELMEDIA- Tumbangkan dinasti anti demokrasi, merdeka, Merdeka. Demikian diteriakan Masinton dari atas mobil komando, yang hadir bersama sejawatnya, anggota DPR asal Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu dan Aria Bima diatas mobil komando saat gelar aksi unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Para aktivis 98 yang saat ini menjabat Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu dan Adian Napitupulu bergantian berorasi.

Pada kesempatan itu, Adian menerima perwakilan aksi lengserkan Jokowi masuk ke dalam gedung DPR RI dan berdikusi.

“Kami PDI Perjuangan untuk menemui pendemo dan mendengarkan apa aspirasi massa. Hak angket ini dasar pemikirannya bagaimana, tujuannya bagaimana, pertimbangannya bagaimana? Kami, PDI Perjuangan menjemput perwakilan (pendemo) untuk berbicara di dalam (gedung DPR),” kata Adian Napitupulu melalui alat pengeras suara.

“Kami mau bicara serius di dalam sana. Yakinkan kami bahwa hak angket memang jalan keluar bagi persoalan bangsa ini,” tandas Adian.

Diketahui, Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) dan sejumlah elemen masyarakat penyelamat demokrasi menggelar demontrasi di depan Gedung MPR/DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024). Mereka mempersoalkan Pemilu 2024 yang dianggap cacat secara hukum karena ditengarai sarat kecurangan.

Massa yang hadir pun membawa berbagai spanduk mulai dari spanduk bertuliskan “No More Democracy in Indonesia Impeach Jokowi the Democracy Destroyer” hingga spanduk beruliskan makzulkan Jokowi.

Salah satu massa aksi asal Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Dian Pribadi turut mengecam praktik politik dinasti yang disebut bermuatan konspirasi dan nepotisme.

“Negeri ini bukan milik keluarga rezim, gaes. Kami selaku rakyat menyatakan protes keras karena demokrasi tercabik-cabik oleh keluarga Jokowi. Kami siap menggelar demo marathon dengan satu kata, teruskan perlawanan. Dan, kami mendukung hak angket,” tandas pria yang akrab disapa Dipidi berapi-api. (Eko)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *