Kritisi Daftar Bacawalkot Bersamaan Silaturahmi Parpol, STS : Emang Dedie Rachim itu Siapa?

INTELMEDIA – Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bogor, Sugeng Teguh Santoso (STS) mengkritisi silaturahmi Dedie A Rachim bersama pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bogor ke sejumlah partai poliltik di kota hujan.

Pria yang terpilih sebagai wakil rakyat Kota Bogor hasil pemilu 2024 ini menyoroti Dedie A Rachim yang mendaftar sebagai bakal calon walikota (bacawalkot) beberapa parpol, namun datang bersama petinggi partainya, Ketua dan Sekretaris PAN Kota Bogor, Bedjo Santoso dan Fajari Aria Sugiarto.

“Jika datang bersama partainya, jadi bukan sedang mendaftarkan calon kepala daerah di parpol tersebut. Jadi, terkesan (bacawalkot) seperti ‘anak asuh’ yang tak menujukan karakter pribadi,” kata pria yang akrab disapa STS  kepada media online, di salah satu kedai kopi, di Jalan Pemuda, Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (28/4/2024).

Dia melanjutkan, Dedie yang saat ini sebagai kader PAN Kota Bogor dan bukan pengurus, semestinya datang sendiri mengikuti prosesi pendaftaran bacawalkot di beberapa partai. Dan, bukan bersama mesin politiknya karena parpol itu hanya sebagai persyaratan pilkada. Jadi, parpol yang membuka pendaftaran bacawalkot perlu mengetahui karakter pribadi bacakada.

“Sebagai Ketua DPD PSI Kota Bogor, yang saya ketahui, Dedie Rachim tidak meminta mendaftar, tapi mengajak koalisi. Pertanyaannya, apakah partainya tersebut sedang memframing bahwa Dedie ini seolah punya kekuatan?,” tanya Sugeng.

“Kedua, sebagai bakal calon kepala daerah, kepemimpinan itu diuji secara karakter personal. Coba cek selama lima tahun, harus ada momen yang menunjukan, ketika ada satu kewenangan yang diselesaikan dengan ciri khas karakternya. Saya belum lihat!,” tandas STS.

Ia menganalisa, ada tokoh parpol Kota Bogor yang mengatur agar Dedie A Rachim melakukan ‘silaturahmi’ bermisi koalisi bersamaan dengan diikutinya pencaftaran bacakada yang dibuka banyak parpol. Tujuannya, membangun posisi tawar dan parpol yang dituju terundang membutuhkan Dedie A Rachim sebagai bacawalkot.

“Dedie saya lihat memang leading, elektablitas bagus dan banyak partai menerima. Tapi, saat ini kita sedang memilih calon yang akan memimpin Kota Bogor ke depan. Jadi, karakter personal harus muncul. Apakah dia seorang organisatoris, ideolog hingga ciri khas apa akan mengarahkan kota ini mau seperti apa. Dan, saya belum lihat di Dedie,” tandasnya.

Saat ini, sambung STS, jelang gelaran pilkada sedang kontestasi kepala daerah. Inti yang ingin disampaiakannya, cakada harus yang memiliki karakter yang kuat.

“Beberapa partai yang membuka pendaftaran, lazimnya menerima pendaftaran personal. Bukan partai. Enggak bisa partai mendaftarkan calonnya. Harus dia sendiri (bacawalkot). Kalau partai yang datang, itu artinya dua partai politik yang setara. Bukan sedang mengajukan calonnya. Jika parpol membuka pendaftaran, ada kewajiban untuk dilakukan seleksi secara fair. Emang Dedie itu siapa?,” tuntasnya. (Nesto)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *