INTELMEDIAUPDATE, Cibinong – Ketika menginjakkan kaki memasuki lobi lantai atas gedung kantor Kecamatan Cibinong, nampak terpajang banner bertuliskan SIGABER yang merupakan akronim dari Sistem Informasi Kenaikan Gaji Berkala. Menarik perhatian tim redaksi Intelmediaupdate hingga mencari informasi tentang hal tersebut kepada pihak kantor Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, pada hari Selasa (6/8/2024).
Ditemui di kantor kecamatan, Camat Cibinong melalui Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Cibinong, Apid Junaedi, kepada Intelmediaupdate menjelaskan maksud dari SIGABER.
“Satu diantara inovasi Kecamatan Cibinong, berupa aplikasi layanan bagi ASN lingkup pemerintahan Kecamatan Cibinong untuk pengajuan kenaikan gaji berkala (KGB) setiap 2 tahun sekali,” ungkapnya.
Kata Apid, adanya aplikasi tersebut yang sudah digunakan sejak tahun sebelumnya (2023) demi memudahkan bagi para ASN mengisi form data secara daring yang bisa dilakukan dari kantor masing-masing.
“Sebelumnya, karena aktifitas pekerjaan, para ASN sampai lupa mengajukan dan tidak sempat menyerahkan secara langsung berkas yang sudah di isi data masing-masing ke sekretariat untuk di verfikasi. Ini juga ‘warning system’ mengingatkan melalui notifikasi yang secara otomatis diterima oleh para ASN pada waktunya,” terang Apid.
Selanjutnya, menemui Kepala Seksi Pendidikan dan Kesehatan yang sebelumnya selaku kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian pada kantor Kecamatan Cibinong, Dewi Advent Nurlinawati. Ia pun menuturkan bahwa inovasi layanan tersebut sudah direncanakan sejak beberapa tahun yang lalu.
“Sudah terfikirkan sejak tahun 2020, karena dulu, saya pun pernah lupa untuk mengajukan karena aktifitas yang ‘padat’. Dari itu, kami berupaya membuat sistem yang bisa mengingatkan dan memudahkan prosesnya,” tuturnya.
Masih menurut penuturan Dewi, pihak sekretariat dalam hal ini Sekcam Cibinong, Apid Junaedi, menindaklanjuti hingga meciptakan aplikasi tersebut yang terintegrasi kedalam portal layanan BAGELEN (Buku Agenda Elektronik) Kecamatan Cibinong.
“Kecamatan Cibinong terdiri dari 13 kelurahan, jadi, mayoritas ASN. Tahun lalu terhitung sekitar 124 orang. Tujuannya untuk efisiensi,” pungkas Dewi. (Wando)
