Skenario Lawan Kotak Kosong akan Dimainkan, Bagaimana di Pilkada Jabar dan Kota Bogor?

INTELMEDIA – Politik bersiasat sepertinya akan berulang di pilkada ini. Opsinya, skenario koalisi gemuk memunculkan pasangan calon tunggal melawan kotak kosong pada pilkada. Munculnya isu skenario lawan kotak kosong tak lepas dari manuver sejumlah partai politik yang mulai merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Kabar berhembus skenario kotak kosong itu akan diberlakukan di sejumlah daerah. Siasat ‘lawan kotak kosong’ selain akan diberlakukan di DKI Jakarta, juga di Pilkada Jawa Barat, serta Kota Bogor.

Skenario tersajinya pasangan calon tunggal melawan kotak kosong mulai terlihat salah satunya di Pilkada Jakarta, setelah sejumlah partai politik mulai merapatkan barisan untuk bergabung ke KIM Plus. Adapun yang dimaksud KIM Plus adalah bergabungnya sejumlah partai politik di luar KIM ketika mengantarkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memenagi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Tiga partai politik di luar poros KIM pada Pilpres 2024 juga berpeluang bersatu ke dalam kubu KIM Plus. Mereka yakni Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Melansir kompas.id, Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya melontarkan sinyal bakal mundur dari bursa calon gubernur/wakil gubernur Jabar. Setelah KIM sepakat mengusung cagub dari Gerindra, Dedi Mulyadi dan wakilnya kelak dari Partai Golkar, PAN memutuskan mendukung keputusan itu serta memperkuat KIM di Pilkada Jabar.

”Pilgub (pemilihan gubernur) ini mendekati ujung dari proses, sebagian besar kesepakatan telah diambil oleh pimpinan partai. Memang, masih ada ruang pembicaraan terkait nama-nama wakil, tetapi secara umum, PAN akan ikut dalam dan memperkuat KIM di Jabar dan di Jakarta,” ujar Bima kepada Kompas, Selasa (7/8/2024) malam.

Kabar terpisah, info yang diterima redaksi media online ini, Bima Arya menguat tak bakal maju di Pilkada Jabar karena sudah mendapat tawaran masuk di bursa kabinet mendatang sebagai wakil menteri. Bima Arya akan menyampaikan pernyataan publiknya ihwal nasib dirinya di Pilkada Jabar siang ini. Bima akan menyampaikannya pernyataan resminya lewat jumpa pers di kediamannya, Pendopo 6, Baranangsiang Indah, Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat.

“Insya Allah jam 13.30 WIB nanti akan konferensi pers,” kata Bima Arya.

Sementara itu, Partai Golkar yang sebelumnya menggadang-gadang Ridwan Kamil sebagai Bacagub Jabar, sudah mengumumkan mendukung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar. Kabar itu disampaikan setelah pertemuan Dedi dengan Singgih Januratmoko, utusan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, serta sejumlah petinggi Golkar Jabar di Bandung pada Jumat, 2 Agustus 2024.

Bagaimana dengan Pilkada Kota Bogor? Apakah skenario koalisi gemuk melawan kotak kosong akan dimainkan? Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPW PKB Jabar, Heri Firdaus menyampaikan, hadirnya koalisi gemuk di pilkada merupakan kewajaran.

“Hal itu lumrah saja, karena membangun koalisi partapol di pilkada hal umum. Dan, itu berdasarkan kesepakatan. Namun, jika membangun koalisi gendut melawan kotak kosong, saya kira itu menciderai demokrasi,” tukasnya.

Sejauh ini, PKB Kota Bogor disebutnya masih akan membersamai Bacakada Raendi Rayendra yang didukungnya.

“PKB akan terus bersama Raendi Rayendra. Dan, nantinya untuk F2 nya juga sudah disiapkan kader PKB. Siapa bakal calon wakil walikota (bacawawakot) dari PKB? Namanya, tunggu nanti pada waktunya,” tuntas Heri Firdaus. (Sumber : Kompas.id/Nesto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *